Berita Kulon Progo Hari Ini

Pesawat Antonov Myria Hancur Dalam Serangan Rusia, Kesempatan Ekspor Melalui YIA Pupus

Kesempatan untuk menggunakan Pesawat Antonov-225 Myria untuk kegiatan ekspor barang di Yogyakarta International Airport (YIA) ,

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Sri Cahyani Putri
Pesawat Antonov 124-100 mendarat perdana di YIA, Kabupaten Kulon Progo pada 10 Maret 2021 lalu. Saat itu, pesawat kargo terbesar kedua buatan Ukraina itu mengangkut kabel wire harness yang akan dikirim ke Amerika. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Kesempatan untuk menggunakan Pesawat Antonov-225 Myria untuk kegiatan ekspor barang di Yogyakarta International Airport (YIA) , Kabupaten Kulon Progo telah pupus. 

Pasalnya pesawat kargo pertama terbesar di dunia milik Ukraina itu dihancurkan Rusia dalam sebuah serangan di luar Kiev pada hari keempat invasi. 

Saat itu, pesawat sedang diparkir di dalam hanggar di pangkalan udara Gostomel, Ukraina. 

Baca juga: Kasus Pelecehan Seksual Santriwati di Kulon Progo Memasuki Tahap Persidangan

Padahal ekspor menggunakan Myria melalui YIA direncanakan dalam waktu dekat. 

"Sehingga kesempatan menggunakan Myria tidak ada karena pesawatnya hancur. Padahal tim sudah siap menerbangkan Myria. Selain itu, YIA siap untuk menerima dan sudah dijajaki kekuatan landasannya," ucap Agus Pandu Purnama, General Manager YIA, Jumat (4/3/2022). 

Pengangkutan kabel wire harness memiliki berat lebih dari 100 ton sekali angkut. Sehingga pesawat yang mumpuni untuk mengangkut hanya Antonov

Di YIA , pengangkutan kargo menggunakan Antonov perdana dilakukan pada 10 Maret 2021 lalu. Hanya saja, saat itu menggunakan pesawat Antonov 124-100 yang terbesar kedua. 

Sehingga ekspor kabel wire harness ke Amerika menggunakan Antonov 124-100 sudah sembilan kali dan terakhir pada September 2021 lalu. 

"Setelah itu, tidak ada pengiriman lagi menggunakan Antonov 124-100. Dampak pandemi Covid-19 menyebabkan pabrik yang memproduksi kabel meliburkan karyawannya. Sehingga produksinya menurun," katanya. 

Sekarang, pengiriman kabel wire harness dalam jumlah kecil, hanya 10 ton sekali kirim. Dengan berat itu tidak memungkinkan bila diangkut menggunakan Antonov 124-100 yang memiliki daya angkut 150 ton. 

Saat ini, ekspor dilakukan secara parsial lewat Jakarta baru dikirim ke Amerika. 

Baca juga: Terkait Perayaan HUT Kota Mungkid, Bupati Magelang :  Sesuaikan dengan Kondisi Perkembangan Covid-19

Dikatakan Pandu, potensi marine produk yang bisa diekspor melalui YIA banyak.

Seperti ikan segar hasil tangkapan nelayan di wilayah Semarang yang bisa mendapatkan 6 ton per hari. 

Sementara di Semarang belum ada penerbangan langsung internasional. "Kalau pemerintah daerah (pemda) DIY mengupayakan bisa menerima pesawat rute internasional paling tidak Singapura dan Malaysia, peluangnya tinggi," kata Pandu. 

Sebab, hanya Pemda DIY yang bisa memberikan rekomendasi penerbangan rute internasional di YIA

Ke depan, pihaknya segera menghadap ke Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwana X terkait hal itu. (scp) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved