Berita Klaten Hari Ini

8 Kecamatan di Klaten Diterjang Banjir, 1 Jembatan Nyaris Putus

Bencana hidrometeorologi yang terjadi pada Kamis kemarin mengakibatkan beberapa desa di 8 kecamatan mengalami kebanjiran.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Almurfi Syofyan
Warga Dukuh Lemahireng, Desa Kaligawe, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, saat membersihkan material lumpur yang terbawa oleh banjir di halaman rumahnya, Jumat (4/3/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Klaten , Jawa Tengah pada Kamis (3/3/2022) siang hingga malam mengakibatkan 8 kecamatan terdampak banjir  .

Selain itu, 1 jembatan yang merupakan jalan penghubung antar kecamatan di Desa Kadirejo, Kecamatan Karanganom nyaris putus tergerus banjir.

Kepala BPBD Klaten , Sri Winoto memaparkan bencana hidrometeorologi yang terjadi pada Kamis kemarin mengakibatkan beberapa desa di 8 kecamatan mengalami kebanjiran.

"Tercatat ada 8 Kecamatan terjadi banjir yang cukup memberikan gangguan pada aktivitas masyarakat," ucap Winoto pada Tribunjogja.com , Jumat (4/3/2022).

Baca juga: Pondasi Jembatan Penghubung Kecamatan Ambrol Diterjang Banjir, Ini Respon Bupati Klaten

Adapun 8 kecamatan tersebut, lanjut dia, meliputi  Kecamatan Tulung, Polanharjo, Karanganom, Pedan, Ceper, Karangdowo dan Juwiring.

Bahkan di wilayah Kecamatan Pedan tepatnya di Desa Kaligawe dan Desa Lemahireng serta Kecamatan Juwiring di Desa Sawahan sempat terjadi pengungsian sebanyak 101 Jiwa.

"Tapi mulai pagi ini, warga yang sempat mengungsi telah kembali dan melakukan bersih-bersih di  rumahnya masing-masing," urainya.

Ia mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Klaten melaporkan tidak ada korban jiwa baik meninggal dunia maupun luka, akibat kejadian tersebut.

Ia meminta warga untuk tetap waspada sebab, peringatan dini cuaca BMKG pada Jumat (4/3/2022) menyebutkan wilayah Jawa Tengah khususnya di wilayah pegunungan dan Solo Raya masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang.

"Menyikapi  kejadian tersebut, BPBD Klaten menghimbau kepada Pemerintah Desa dan warga masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga, khususnya pada puncak musim hujan di bulan Maret ini," ucapnya.

Baca juga: Satu SD di Klaten Batal Ikuti PTM 50 Persen Lantaran Sekolah Kebanjiran

Sementara itu, Kepala Desa Kaligawe, Ari Sutikno di desa yang ia pimpin tepatnya di Dukuh Lemahireng ketinggian banjir mencapai 1,5 meter namun tidak berlangsung lama dan air langsung surut pada malam hari.

"Malam itu warga memang sempat mengungsi terutama yang di kampung lemahireng tapi banjir langsung surut pukul 11.00 malam dan mulai pagi ini warga sudah di rumah untuk melakukan pembersihan," ucapnya.

Diakui Sutikno, luapan Sungai Kaligawe kali ini paling besar sejak 20 tahun terakhir.

Sebab terakhir kali luapan sungai itu hingga merendam pemukiman warga setinggi 1,5 meter terjadi pada tahun 2002 silam.

"Saat itu hampir seluruh rumah warga yang berada di pinggiran sungai terendam banjir hingga 1 meter. Kami imbau warga untuk tetap waspada karena cuaca masih belum menentu," ulasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved