Update Berita Gunung Merapi
Update Gunung Merapi 2 Maret 2022, Tidak Teramati Guguran Lava Pijar maupun Awan Panas Pagi Ini
Aktivitas Gunung Merapi pagi ini teramati landai, tidak teramati mengeluarkan lava pijar maupun awan panas guguran, Rabu (2/3/2022).
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Aktivitas Gunung Merapi pagi ini teramati landai, tidak teramati mengeluarkan lava pijar maupun awan panas guguran, Rabu (2/3/2022).
Hal ini terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) selama enam jam mulai pukul 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG , Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.
“Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan barat laut. Suhu udara 18-20 °C, kelembaban udara 70-92 %, dan tekanan udara 653-687 mmHg,” ungkapnya.
Baca juga: Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Pijar 7 Kali, Jarak Luncur Maksimal 1,5 Km ke Barat Daya
Secara visual, gunung kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Gempa guguran terjadi sebanyak 23 kali dengan amplitudo 4-67 mm berdurasi 44,4-170,9 detik.
Hybrid atau fase banyak terjadi sebanyak 2 kali dengan amplitudo 4-22 mm, S-P 0,48-0,92 detik berdurasi 7,3-12,2 detik.
“Tingkat Aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga,” katanya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
Cakupan potensi meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 25 Februari 2022 : Keluarkan Satu Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Luncur 1 Km
Pada sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat juga diminta agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya. ( Tribunjogja.com )