Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Pijar 7 Kali, Jarak Luncur Maksimal 1,5 Km ke Barat Daya
Luncuran guguran lava pijar mengarah ke barat daya dengan jarak luncur maksimum 1,5 km.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi teramati mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 7 kali pada Senin (28/2/2022) dini hari terhitung mulai pukul 00.00-06.00 WIB.
Luncuran guguran lava pijar mengarah ke barat daya dengan jarak luncur maksimum 1,5 km.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan pada periode yang sama, terjadi gempa guguran sebanyak 25 kali dengan amplitudo 3-20 mm berdurasi 21-117 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi berada di level III atau siaga,” katanya.
Kemudian secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.
Angin bertiup lemah ke arah timur.
Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 69-90 %, dan tekanan udara 566-716 mmHg.
“Secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati,” katanya.
Baca juga: Tengah Malam Hingga Pagi Tadi, Gunung Merapi Luncurkan 11 Kali Guguran Lava Pijar
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
Cakupan potensi meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat juga diharapkan agar mampu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” terangnya. (Tribunjogja)