Berita Kota Yogya Hari Ini

KAI Commuter Catat Ada Penurunan Penumpang KRL di Yogyakarta Pasca Relokasi PKL Malioboro

Pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro ke Teras Malioboro 1 dan 2 pada 1 Februari 2022 lalu ternyata berdampak kepada jumlah penumpang

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
KRL Yogyakarta-Solo 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro ke Teras Malioboro 1 dan 2 pada 1 Februari 2022 lalu ternyata berdampak kepada jumlah penumpang Kereta Rel Listrik ( KRL ) di Yogyakarta.

Hal ini diungkapkan oleh Senior Manager Wilayah 6 KAI Commuter, Sitindaon Satar di Anggrek Lounge, Stasiun Tugu Yogyakarta, (1/3/2022) petang.

Dia menjelaskan, berdasarkan data tap in Kartu Multi Trip (KMT) di Stasiun Solo Raya, penumpang KRL yang datang ke Yogyakarta mencapai 2.200 orang per hari. Padahal, sebelumnya sudah 4.000 orang per hari.

Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 2 Maret 2022: Tambah 2.721 Kasus, 503 Pasien Dilaporkan Sembuh

“Sempat naik 3.000 orang per hari, terus turun jadi 1.900 orang setelah relokasi PKL Malioboro,” ungkapnya.

Menurut Satar, penurunan jumlah penumpang mulai terlihat pada 1 Februari 2022, hari pertama relokasi PKL dilaksanakan. Penurunan terlihat dari Stasiun Solo Balapan, Purwosari, hingga ke Stasiun Tugu.

"Kebanyakan merupakan warga dari Solo Raya yang berangkat ke Yogyakarta," ujarnya. Menanggapi hal tersebut, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba mengungkapkan pihaknya akan mengkaji penurunan penumpang KRL akibat relokasi PKL Malioboro.

Hal ini dilakukan sebagai upaya peningkatan daya tarik wisata Yogyakarta.

"Jadi mudah-mudahan nanti volume penumpang bisa naik setelah kami mengintegrasikan layanan KRL dengan layanan transportasi lain," ungkapnya.

Baca juga: Klinik Pratama Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Layani Vaksinasi Drive Thru bagi Lansia

Selain relokasi PKL Malioboro , lanjut Anne, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 akibat varian baru Omicron di Jawa Tengah dan DIY juga menjadi penyebab penurunan penumpang KRL

Hal ini disebabkan kebijakan Work from Home (WfH) bagi sebagian besar perkantoran.

"Regulasi pemerintah juga mempengaruhi volume dari KRL. Naik turunnya volume penumpang yang pertama karena regulasi yang terkait dengan Omicron," jelasnya. (Ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved