Kisah Inspiratif

KISAH INSPIRATIF: Cerita Giri, Penyandang Disabilitas Netra Sarjana Ekonomi UGM yang Berprestasi

Giri, seorang disabilitas netra mampu membuktikan keterbatasan fisik tak menjadi hambatan untuk menorehkan prestasi. Ia pun kini resmi menjadi Sarjana

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Giri Trisno Putra Sambada (25), disabilitas netra yang merupakan alumni FEB UGM, diwisuda Rabu (23/2/2022) di Grha Sabha Pramana 

Prestasi lain yang membanggakan, Giri terpilih menerima penghargaan dari Presiden yang diserahkan oleh staf khusus presiden Angkie Yudistia pada Desember 2021 lalu. 

Lalu, hasil penelitiannya untuk tugas akhir atau skripsi berjudul Manajemen di Era Digitalisasi juga terpilih masuk menjadi book chapter yang akan diterbitkan Departemen Manajemen FEB UGM

Ia pun banyak diundang menjadi pembicara di berbagai kesempatan terkait menumbuhkan lingkungan inklusif bagi difabel. 

"Kondisi disabilitas merupakan sebuah keistimewaan yang menjadikannya sebagai ciri khas. Jadikanlah hal itu sebagai penyemangat untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin sehingga bias menjadi juara di masyarakat," pesannya.

Usai lulus menempuh pendidikan S2, Giri berencana turut ambil bagian dalam memajukan pendidikan di tanah air dengan menjadi dosen. 

Ia ingin berperan dalam mewujudkan Indonesia yang maju, terbuka, bertoleransi serta memberikan kemudahan bagi penyandang disabilitas melalui pendidikan sebagai pintu utamanya.

Baca juga: Dinas Perdagangan Gunungkidul Klaim Belum Temukan Praktek Tying Minyak Goreng

Dukungan Orangtua

Giri bukan berasal dari keluarga berada. Sang ibu, Ngersi tidak lulus SD. Sementara, ayahnya, Sutrisno hanya menamatkan pendidikan setara STM.

Ngersi mengatakan puteranya merupakan sosok yang tekun, ulet dan memiliki semangat juang yang tinggi. Meski mengalami kehilangan pengelihatan secara tiba-tiba Giri bangkit dan berusaha untuk menggapai impiannya.

“Dengan kondisi seperti itu biasanya anak akan merasa putus asa, tetapi Alhamdulillah Giri tidak patah semangat,” ujarnya.

Melihat pencapaian yang diraih Giri saat ini Ngersi tak henti-henti bersyukur. Ia sangat bangga pada putranya itu.

“Cukup bangga karena saya yang SD saja tidak lulus bisa memiliki anak yang lulus sarjana dengan kondisi ada keterbatasan fisik. Saya berharap apa yang diinginkan Giri bisa tercapai dan suatu saat ada keajaiban untuknya bisa melihat lagi,” katanya.

Perasaan yang sama turut dirasakan oleh Sutrisno. Ia bahagia sekaligus bangga putranya dengan segala keterbatasan bisa terus berpretasi dan meraih gelar sarjana bahkan kini melanjutkan S2. 

Meski Sutrisno hanya mampu menempuh pendidikan hingga tingkat STM, namun ia berharap anak-anaknya bisa meraih pendidikan setinggi-tingginya.

“Wisuda Giri ini menjadi kado ulang tahun saya yang sangat membanggakan. Harapannya apa yang dicita-citakan menjadi dosen bisa tercapai seizin Allah,” terangnya. (Ard)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved