Berita Sleman Hari Ini
Harga Minyak Goreng Naik, Pedagang Gorengan di Sleman Dilanda Dilema
Kenaikan harga minyak goreng yang dibarengi stok di pasaran terbatas, membuat pedagang gorengan di Kabupaten Sleman dilema
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
"Semuanya serba naik. Tapi harga gorengan tetap. Otomatis keuntungan berkurang. Tapi, berapapun tetap dijalanin. Untung kecil ataupun besar, Alhamdulillah," kata Rahmat.
Kendati demikian, Ia berharap, stok dan harga minyak segera kembali stabil seperti semula.
Baca juga: PKL di Stasiun Wates Kulon Progo Keluhkan Dua Tempat Relokasi karena Kondisinya yang Sepi
Terpisah, Kepala Bidang Usaha Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman, Nia Astuti mengungkapkan, kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng saat ini disebabkan sejumlah faktor.
Di antaranya, terjadi penurunan pasokan dari tingkat produsen ke distributor.
Pihaknya bersama satgas pangan Polda DIY mengaku sudah mengecek ke sejumlah distributor minyak goreng. Menurut dia, memang ada penurunan pasokan minyak goreng cukup banyak.
"Yang biasanya distributor dapat kiriman stok 1.000 karton, sekarang hanya bisa dapat 200 karton. Penurunan bisa 80 persen," kata dia.
Di samping itu, langka dan melonjaknya harga minyak goreng juga dipengaruhi fenomena spekulan atau pedagang-pedagang baru yang memborong minyak goreng dalam jumlah banyak.
Baca juga: GRATIS, Pemkot Yogyakarta Gulirkan Program Vaksinasi Rabies untuk Hewan Peliharaan
Ditambah kecenderungan panik buying di masyarakat.
Menurut dia, satu Rumah Tangga yang biasanya hanya membutuhkan 2 liter minyak dalam sepekan, saat ini cenderung membeli dengan jumlah lebih banyak karena takut kehabisan stok.
Karenanya, Ia mengimbau kepada masyarakat supaya berbelanja lebih bijak.
"Masyarakat kami mohon, belanja lebih bijak. Tidak perlu panik buying," kata dia. (Rif)