Berita Bantul Hari Ini
Dampak PPKM Level 3, Jumlah Kunjungan Wisatawan di Bantul Turun
Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul mencatat ada penurunan jumlah kunjungan wisata pekan ini. Dispar menduga penurunan jumlah
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul mencatat ada penurunan jumlah kunjungan wisata pekan ini.
Dispar menduga penurunan jumlah wisatawan ini lantaran DIY termasuk Kabupaten Bantul menerapkan PPKM level 3.
Kepala Seksi (Kasi) Promosi dan Informasi, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Markus Purnomo Adi mengatakan, selama akhir pekan kemarin ada puluhan ribu orang yang datang ke Kabupaten Bantul.
Baca juga: Penderita TBC Tembus 469 Kasus Sejak Awal 2020, Dinkes Kulon Progo Akui Sulit Lakukan Deteksi
Namun jumlah tersebut di bawah angka kunjungan di pekan sebelumnya.
Adapun data kunjungan pada akhir pekan 18 hingga 20 Februari 2022, terdapat 25.226 kunjungan wisata dengan pendapatan Rp 244.865.500.
"Turun 23 persen dibanding minggu lalu yang sebanyak 32.881 orang," ujarnya Senin (21/2/2022).
Sementara untuk data kunjungan wisata selama sepekan, atau dari 14-20 Februari tercatat ada 35.394 orang yang mengunjungi objek wisata (obwis) di bawah pengelolaan Dispar Bantul.
Dari jumlah kunjungan tersebut, pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 343.575.500.
"Turun 21 persen dibanding seminggu yang lalu yang berjumlah 45.278 orang," imbuhnya.
Pria yang akrab disapa Ipung ini menyatakan bahwa penurunan ini sangat dimungkinkan karena PPKM level 3.
"Informasi dari beberapa biro perjalanan mengatakan ada pembatalan perjalanan rombongan yang akan berwisata ke DIY karena kondisi level 3," ungkapnya.
Baca juga: Minyak Goreng Kemasan di Gunungkidul Langka Hingga Tingkat Distributor
Terkait hal tersebut, Ipung mengaku tidak bisa berbuat apa-apa dan mengikuti aturan pemerintah.
Mengingat penerapan PPKM Level 3 untuk mencegah penularan Covid-19 yang beberapa waktu ini melonjak cukup signifikan.
Ia pun mengimbau agar seluruh masyarakat dapat menerapkan protokol kesehatan.
"Karena itu mari semuanya terapkan prokes, jangan sampai kejadian objek wisata ditutup lagi karena lonjakan kasus Covid-19. Karena dampak ekonominya kepada masyarakat sangat buruk dan saat ini sektor pariwisata di Bantul sudah mulai bangkit," tutupnya. (nto)