Berita Kulon Progo Hari Ini
Penderita TBC Tembus 469 Kasus Sejak Awal 2020, Dinkes Kulon Progo Akui Sulit Lakukan Deteksi
Penderita Tuberkulosis atau TBC di Kabupaten Kulon Progo tercatat sebanyak 469 kasus terhitung sejak awal 2020 lalu.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Penderita Tuberkulosis atau TBC di Kabupaten Kulon Progo tercatat sebanyak 469 kasus terhitung sejak awal 2020 lalu.
Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat kesulitan melakukan deteksi dini terhadap penderita selama pandemi Covid-19 tersebut melanda.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Rina Nuryati mengatakan selama pandemi, jumlah penderita TBC di wilayahnya mengalami penurunan.
Baca juga: Seorang Guru SMP di Bantul Ditemukan Gantung Diri, Diduga Disebabkan Tekanan Pekerjaan
Data dari Dinkes Kulon Progo menyebutkan penderita TBC sepanjang 2020 ada 246 kasus dan 2021 ada 214 kasus.
Kemudian hingga Februari 2022 ada 9 kasus.
Penurunan kasus TBC ini disebabkan penderita takut memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).
Di sisi lain terjadi keterbatasan jumlah sumber daya manusia kesehatan (SDMK).
"SDM kami terbagi dengan penanganan pasien Covid-19. Namun kami tetap berupaya mendeteksi dini kasus aktif terhadap kelompok yang berisiko," kata Rina, Senin (21/2/2022).
Di Kulon Progo, sebaran kasus TBC tertinggi ada di wilayah Sentolo, Panjatan dan Wates.
Dikarenakan terjadi kepadatan penduduk di tiga wilayah tersebut.
Baca juga: Bahan Baku Minyak Goreng Sangat Cukup, Kok Mahal dan Langka?
"Padahal seorang penderita TBC dapat menularkan hingga 10-15 orang," ucapnya.
Kendati demikian, jumlah kematian akibat TBC juga menurun.
Tercatat selama 2020 ada 22 orang dan 2021 ada 12 orang. Sementara hingga Februari 2022 belum ada kematian akibat TBC. (scp)