Berita Gunungkidul Hari Ini

Minyak Goreng Kemasan di Gunungkidul Langka Hingga Tingkat Distributor

Warga Kabupaten Gunungkidul kesulitan mendapatkan minyak goreng (migor) kemasan selama beberapa waktu terakhir. Kebijakan satu harga

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Alexander Ermando
Rak minyak goreng yang kosong di sebuah toko modern yang ada di Wonosari, Gunungkidul belum lama ini. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Warga Kabupaten Gunungkidul kesulitan mendapatkan minyak goreng kemasan selama beberapa waktu terakhir.

Kebijakan satu harga yang ditetapkan oleh pemerintah pusat disebut sebagai salah satu penyebabnya.

Kepala Seksi Distribusi, Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul, Sigit Haryanto mengungkapkan bahwa keterbatasan stok minyak goreng terjadi hampir di semua tingkatan.

Baca juga: Tata Cara Sholat Dhuha, DOA, serta Bacaan Niat Sholat

"Terutama untuk yang minyak goreng kemasan satu harga, baik di swalayan, toko modern, hingga distributor itu stoknya terbatas," kata Sigit dihubungi pada Senin (21/02/2022).

Menurutnya, stok minyak goreng kebanyakan tersedia di Pasar Tradisional.

Kalaupun ada, harganya lebih tinggi dibanding kebijakan pusat, yaitu kisaran Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per liter sesuai merek serta kebijakan tiap penjual.

Sigit tak menampik kebijakan satu harga oleh pusat berpengaruh pada kelangkaan stok minyak goreng kemasan.

Pasalnya, produsen hingga distributor juga tak ingin merugi.

"Sebab secara kondisi ekonomi harga minyak goreng memang sedang naik, lalu dipaksa dengan kebijakan satu harga tersebut," jelasnya.

Adapun pusat menerapkan minyak goreng kemasan premium di harga Rp 14 ribu per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng curah Rp11.500 per liter.

Pembelian minyak goreng kemasan dibatasi maksimal 2 liter per orang.

Disdag Gunungkidul pun sudah memantau salah satu gudang distributor minyak goreng kemasan.

Hasilnya, tidak terdapat penimbunan, namun pihak distributor menyebut stok memang sedang terbatas.

"Kemarin kami pantau ada 700 dus kemasan 1 liter dan 800 karton dus kemasan 2 liter, sebagian sudah terdistribusi," kata Sigit.

Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di DI Yogyakarta Hari Ini, Senin 21 Februari 2022

Ia mengatakan distributor juga mendistribusikan minyak goreng tersebut untuk pedagang skala menengah dan besar.

Pembeliannya pun hanya diperkenankan melalui aplikasi daring.

Yanti, salah satu pedagang di Pasar Argosari Wonosari pun sampai memutuskan tak menjual minyak goreng.

Sebab ia pun tak kebagian persediaan dari distributor.

"Saya sampai antre mau beli, tapi ternyata sudah kehabisan kuota," ungkapnya. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved