Dunia Wisata Baru: Teras Yogyakarta
Baru-baru ini di Kota Yogyakarta sedang gencar-gencarnya penataan kawasan Maliobora dengan cara relokasi pedagang kaki lima
Pemerintah Kota Yogyakarta sepakat dengan komunitas yang ada untuk menerapkan konsep low cost, low price and high quality. Artinya bahwa sasarannya adalah semua konsumen baik itu kalangan bawah, menengah hingga atas. Hal ini sedikit berbeda dengan kawasan J-walk di kota Bandung yang terkesan lebih untuk kalangan menengah ke atas.
Pemerintah Kota Yogyakarta bersama seluruh komunitas di Malioboro dan berusaha mengadopsinya konsep low cost, low price and high quality tersebut dengan menyediakan fasilitas sarana prasarana yang lengkap dan mumpuni, menyediakan barang berkuaitas namun tetap memasang harga yang wajar, termasuk juga tarif parkir yang jelas dan sesuai aturan.
Hal ini sesuai dengan slogan warga Yogyakarta “urip iku sajatine kudu urup” yang jika di maknai dalam Bahasa Indonesia berarti hidup itu seharusnya memberi pencerahan bagi sekitarnya seperti nyala api.
Pencerahan baik itu untuk pihak yang mencari rejeki di kawasan Malioboro agar mendapatkan rejeki yang lebih baik, pencerahan pula bagi pengunjung yang datang agar selalu bahagia dan selalu rindu untuk pulang kembali lagi berwisata ke Yogyakarta karena seperti dalam slogannya “Jogja terbuat dari rindu, pulang dan angkringan”.
Semoga keberadaan Teras Malioboro ini bisa memberikan kenyamanan baik itu kepada seluruh masyarakat, pedagang yang direlokasi maupun kepada pengunjung yang datang ke Yogyakarta. Semoga kawasan Malioboro semakin nyaman kedepannya seperti Yogyakartaku yang selalu Berhati Nyaman. (*)