Headline
Angka Kematian Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta Merangkak Naik
"Yang jadi perhatian yang komorbid, lansia, dan belum vaksin. Kalau data kita kan hanya tinggal sekian persen yang belum vaksin.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Kasus kematian pasien Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta merangkak naik.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY selama sepekan terakhir, tepatnya 9-16 Februari 2022, tercatat ada 17 pasien yang meninggal akibat virus Corona.
Jika ditambah dengan dua kematian pada Kamis (17/2/2022), maka dalam waktu 8 hari ada 19 pasien virus corona di DIY yang meninggal.
Sedangkan sepekan sebelumnya, atau 2-8 Februari hanya ada 4 pasien yang dilaporkan meninggal.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie menjelaskan, sebagian besar pasien meninggal merupakan lansia dengan komorbid dan belum divaksin atau menuntaskan vaksinasi.
Dia menduga pasien yang bergejala sedang hingga parah merupakan dampak dari penularan Covid-19 varian Delta.
"Biarpun banyak OTG (orang tanpa gejala-karena Omicron) tapi kan (Vairan) Delta-nya masih ada. Nyatanya beberapa hari yang lalu masih 8 sampel yang positif Delta. Jadi Deltanya masih ada, enggak hilang," terangnya, Kamis (17/2/2022).

Selain itu, Dinkes DIY terus menggencarkan upaya vaksinasi terutama di kalangan lansia.
Terlebih hingga saat ini cakupan vaksinasi lansia masih berkutat di angka 83 persen untuk dosis pertama dan 74 persen pada dosis kedua.
Rinciannya, dari total sasaran sebanyak 472 ribu orang telah tervaksin dosis pertama sebanyak 393 ribu dan dosis kedua 353 ribu sasaran.
Dinkes DIY pun telah mengadakan pusat sentra vaksinasi di Jogja Expo Center (JEC), Banguntapan, Bantul, dengan sasaran penerima vaksin dosis pertama, kedua, maupun vaksin penguat atau booster.
"Yang jadi perhatian yang komorbid, lansia, dan belum vaksin. Kalau data kita kan hanya tinggal sekian persen yang belum vaksin. Kita fokus cari lansia yang belum vaksin," paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji membenarkan, mayoritas pasien meninggal adalah warga berusia lanjut (lansia) dan warga dengan penyakit penyerta atau komorbid.
Misalnya kematian yang dilaporkan pada Rabu (16/2), di mana terdapat lima pasien yang dinyatakan meninggal dan seluruhnya merupakan lansia.
Kematian juga menerpa warga yang telah menjalani vaksinasi dosis kedua. Selain itu, hanya ada satu pasien yang tercatat tidak memiliki komorbid.