Kisah Pilu Suami Istri Asal Tasikmalaya, Bayi yang Dilahirkan Diambil Saudara, 2 Bulan Tak Ketemu
Bahkan sejak lahir hingga kini berusia sekitar dua bulan, Pipin dan Unung belum bertemu dengan anaknya.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Keesokan harinya, datang paraji bersama keluarga D yang mengabarkan akan melaksanakan syukuran puput dan akikahan.
"Saat itu saya bertanya ke mana bayi saya."
"Paraji menjawab bahwa bayi dirawat oleh keluarga A dan D, dan jika ingin diambil sewaktu-waktu, kata paraji, boleh saja karena memang hak saya," ujar Unung.
Namun, upaya pasangan suami istri yang tak punya penghasilan tetap ini membawa kembali anak mereka tak pernah berhasil.
Bahkan pada Kamis (20/1/2022) malam, datang keluarga D ke rumah Unung.
Saat itu Unung masih terbaring lemah di dalam kamar.
"Saya masih dalam kondisi lemah."
"Mereka masuk ke kamar dan menyodorkan surat bermeterai," kata Unung.
Tanpa sempat membaca surat itu, Unung pun membubuhkan tanda tangannya.
Pipin saat itu tak berada di rumah karena sedang bekerja lembur.
Baca juga: Hampir Dua Pekan Menempati Teras Malioboro 2, PKL : Sekarang Nyari Penglaris Aja Susah
Belakangan diketahui surat bermeterai tersebut ternyata berisi pernyataan soal pengalihan hak asuh anak kepada pasangan A dan D.
Merasa tak berniat sejauh itu, Unung dan Pipin pun mulai berusaha mengambil kembali bayi darah daging mereka.
Angin segar sempat datang dari keluarga A dan D.
Namun ternyata berubah badai.
"Mereka bilang bayi boleh diambil asalkan membayar ganti rugi perawatan selama ini sebesar Rp 25,3 juta," kata Unung.