Teka-teki Makam Misterius di Bantul: Pengakuan Tersangka Aborsi yang Makamkan Bayi di Makam Canden

Jajaran kepolisian dari Polres Bantul menangkap seorang remaja putri yang diduga memakamkan bayinya di makam Canden, Bantul

Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Santo Ari
Polres Bantul menggelar konferensi pers pada Rabu (16/2/2022) terkait kasus aborsi. Dua orang tersangka dihadirkan dalam konferensi pers yakni ASV (18) warga Imogiri (kanan) dalam kasus makam misterius di Jetis Bantul, dan AU (21) warga Murung Raya, kalimantan tengah dalam kasus pembuangan bayi di masjid wilayah Kasihan 

Diketahui, makam tak dikenal tersebut diduga merupakan makam bayi.

Sebelumnya diberitakan,  polisi membongkar sebuah makam di komplek pemakaman Ngasem, Padukuhan Canden, Kalurahan Canden, Kapanewon Jetis, Bantul, Selasa (15/2/2022).

Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya kepolisian untuk mencari kebenaran atas adanya kuburan tak dikenal di pemakaman tersebut.

Kegiatan ini juga melibatkan tim inafis dari Polres Bantul dan Biddokkes Polda DIY.

Kapolsek Jetis, AKP Hatta Azharuddin Amrullah, mengungkapkan pihaknya kali ini menggelar ekshumasi atau pembongkaran makam dan autopsi atas penemuan makam asing di Padukuhan Canden yang dilaporkan Jumat pekan lalu. 

Hatta menyatakan bahwa pihaknya menemukan papan nisan bertuliskan Arsila bin Andreas di atas makam tersebut.

Di nisan tersebut juga tertulis tanggal lahir dan tanggal wafat jasad yang ada di dalam makam yakni 12 Januari 2022.

"Kita mencari kebenarannya sehingga kita lakukan ekshumasi dan autopsi pada hari ini," ujarnya saat ditemui di lokasi makam.

Makam itu ternyata berisi bayi dari perempuan berinisial ASF (18) yang berdomisili di Bantul.
Makam itu ternyata berisi bayi dari perempuan berinisial ASF (18) yang berdomisili di Bantul. (Tribunjogja.com | Santo Ari)

Sementara dari hasil pemeriksaan sementara, petugas menemukan jasad bayi yang terbungkus kain kafan.

Hatta menyatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, jasad bayi tersebut dikubur sejak sebulan lalu dan diduga dilahirkan dalam usia lima bulan kandungan.

Namun kondisinya saat dibongkar mayat bayi tersebut sudah tinggal tulang belulang.

"Dari hasil itu (ekshumasi), kita dapati sudah wujud tulung kecil-kecil," imbuhnya.

Pihaknya belum bisa menyampaikan apakah mayat bayi tersebut meninggal karena digugurkan atau lahir normal.

Perlu pemeriksaan lebih mendalam dari sampel jasad oleh dokpol terkait hal tersebut.

Namun demikian pihaknya sudah memeriksa dua orang yang diduga ayah dan ibu dari bayi tersebut.

"Statusnya masih kita dalami, masih saksi, dugaannya apa nanti kita sampaikan lebih lanjut," ujarnya.

( tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved