Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Kendaraan Wisata Menuju Dlingo Dialihkan Lewat Patuk saat Sabtu-Minggu
Kendaraan wisata yang hendak menuju ke Hutan Wisata Mangunan akan dialihkan ke simpang tiga Piyungan, kemudian masuk Patuk lalu menuju Dlingo .
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan rekayasa lalu lintas di jalur pariwisata.
Upaya itu dilakukan untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas di jalan, khususnya di jalur wisata.
Kasubdit Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda DIY AKBP Jan Benjamin mengatakan, nantinya bus pariwisata atau kendaraan wisata lainnya yang hendak menuju ke Hutan Wisata Mangunan akan dialihkan ke simpang tiga Piyungan, kemudian masuk ke Patuk lalu menuju ke Dlingo .
Rekayasa itu diberlakukan hanya saat memasuki weekend yakni Sabtu dan Minggu.
Baca juga: Rekomendasi KNKT untuk Jalur Maut Dlingo-Imogiri: Perlu Ada 2 Jalur Keselamatan dan 1 Kolam Jebakan
"Kemungkinan untuk Sabtu dan Minggu, kendaraan wisata nanti masuk dan keluar hutan Mangunan lewat jalur Patuk," katanya, Rabu (16/2/2022).
Pemberlakuan rekayasa jalur tersebut menurutnya bersifat tentatif dengan mempertimbangkan kepadatan pengunjung.
"Sifatnya tentatif nanti, kami lihat data pengunjung juga. Hanya di hari-hari libur saja, dan mungkin pula ada metode lain," ujarnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat yang hendak berwisata ke Yogyakarta sebaiknya memperhatikan keselamatan.
"Jadi kami imbau masyarakat untuk berkendara aman, wisata juga nyaman. Perhatikan kondisi kendaraan demi keselamatan," ungkapnya.
Baca juga: Dishub Bantul Usulkan Pembangunan Jalur Penyelamatan di Jalur Dlingo - Imogiri
Sementara Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti menjelaskan, dari segi keselamatan jalan Dishub DIY diminta untuk melengkapi rambu-rambu dibeberapa titik yang rawan kecelakaan.
Selain itu pihaknya juga berencana akan memberlakukan pengurangan dimensi bagi kendaraan yang menuju ke destinasi wisata dengan jalur ekstrem.
"Kemarin sudah ada hasil evaluasi bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi, mereka minta harus ada tambahan rambu diperbesar," ujarnya.
"Untuk saat ini belum ada perubahan rekayasa lalu lintas. Ke depan kalau sudah ada datanya akan ada pembatasan dimensi," imbuh Made.( Tribunjogja.com )