Kasus Positif Covid-19 di DIY Melonjak, Ribuan Pasien Jalani Isolasi Mandiri

Kondisi mayoritas  pasien adalah bergejala ringan maupun tak menunjukkan gejala sama sekali alias OTG (orang tanpa gejala).

news.un.org
ilustrasi Virus Corona (Covid-19) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kasus terkonfirmasi Covid-19 di DI Yogyakarta mengalami lonjakan dalam beberapa hari terakhir.

Bahkan pada Sabtu (13/2/2022) lalu wilayah ini mencatatkan penambahan lebih dari seribu kasus perhari.

Di tengah lonjakan kasus yang terjadi, Pemda DIY mengklaim bed occupancy ratio (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di 27 RS rujukan Covid-19 maupun selter isolasi masih terkendali.

Hal ini dikarenakan kondisi mayoritas  pasien adalah bergejala ringan maupun tak menunjukkan gejala sama sekali alias OTG (orang tanpa gejala).

Sebagian besar pasien pun harus menjalani isolasi mandiri (isoman) di kediamannya masing-masing.

Baca juga: MELEDAK, Kasus Harian Covid-19 di DI Yogyakarta Tembus 1.065 Kasus Baru Hari Ini

Baca juga: 87 Persen Kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta Adalah OTG, Pemkot Tambah Shelter di Rusunawa Bener II

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, merinci saat ini kasus aktif Covid-19 di DIY mencapai sekitar 4.500 kasus.

Sedangkan yang menjalani perawatan di RS maupun isoter hanya sekitar 500 pasien. 

Ribuan pasien yang tak mendapat perawatan, diperkirakan tengah menjalani isolasi mandiri.

"Kalau kita lihat kenaikan BOR (RS) masih normal, justru (BOR) isoter kita berkurang. Artinya penambahan itu sebagian besar menjalani isoman," terang Aji, Minggu (13/2/2022).

Aji mengaku telah berkomunikasi dengan Satgas Covid-19 yang dibentuk di tingkat kalurahan untuk melakukan pengawasan seandainya ada warga yang menjalani isoman.

Jika ditemui pasien yang rumahnya tidak memenuhi persyaratan, petugas akan merujuk pasien ke tempat isolasi yang disiapkan pemerintah.

"Kita minta teman-teman di lapangan ngecek yang isoman itu rumahnya memenuhi persyaratan tidak. Kalau rumahnya tidak memenuhi persyaratan bisa dijemput atau dibawa ke isoter karena nanti berbahaya nanti bisa menambah kasus," jelasnya.

Suasana shelter Rusunawa Bener, Kota Yogyakarta, Senin (7/02/2022)
Suasana shelter Rusunawa Bener, Kota Yogyakarta, Senin (7/02/2022) (Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani)

Aji menjelaskan, mayoritas pasien Covid-19 di DIY diduga telah terpapar varian Omicron.

Kasus infeksi Covid-19 varian tersebut menunjukkan gejala yang lebih ringan dibandingkan Delta sehingga tak perlu mendapat perawatan.

"Biasanya tidak bergejala dan tidak merasa sakit. Dia tidak perlu mendapat perawatan.  Yang dirawat di RS yang masih Delta. Ini kan masih ada Delta kan tapi Delta-nya kan terus berkurang," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved