Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Omicron Merebak di DI Yogyakarta, Dinkes DIY Masih Temukan Penularan Varian Delta
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengumumkan penemuan penularan Covid-19 varian Omicron di wilayahnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengumumkan penemuan penularan Covid-19 varian Omicron di wilayahnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS), dari 83 sampel yang diperiksa sedikitnya ada 73 sampel dinyatakan positif Omicron.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie merinci, dari puluhan sampel yang diteliti ada tujuh spesimen yang terkonfirmasi varian delta.
Baca juga: Skenario PTM di Sleman: Siswa Masuk Sekolah Dibagi Dua Sif, Tidak Ada Jam Istirahat
Seperti diketahui, varian delta sempat memicu lonjakan kasus di DI Yogyakarta pada pertengahan 2021 lalu.
Peristiwa itu membuat fasilitas layanan kesehatan terbebani bahkan tingkat keterisian 27 RS rujukan Covid-19 sempat menyentuh angka 100 persen.
"Yang dari FK UGM dari 47 sampel ternyata 39 positif Omicron dan masih ada delta sebanyak 8 sampel. Jadi dDelta ada 17 persen yang diperiksa di UGM," terang Pembajun di Kompleks Kepatihan, Rabu (10/2/2022).
Pembajun pun meminta masyarakat untuk memperkuat penerapan protokol kesehatan di ruang-ruang publik seperti tempat wisata, perhotelan, hingga pusat perbelanjaan.
"Yang harus kita lakukan adalah penguatan prokes seperti Ngarso Dalem (Gubernur DIY) ngendika (katakan) baik di tempat wisata, perhotelan, perbelanjaan. Itu dikuatkan," tandasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Sri Sultan Hamengku Buwono X Umumkan 73 Sampel Positif Omicron di DI Yogyakarta
Dia melanjutkan, pemeriksaan PCR S-Gene Target Failure (SGTF) dan WGS untuk sampel-sampel yang telah terkumpul akan tetap dilakukan meski Pemda DIY telah menemukan varian Omicron di wilayahnya.
Langkah itu dilakukan untuk kepentingan memetakan penularan Covid-19 di kabupaten kota.
Kendati demikian, upaya pemeriksaan itu masih agak terkendala dengan keterbatasan antigen atau bahan baku untuk melakukan pemeriksaan.
"Tetap kita lakukan, sepanjang kriteria pengiriman sampel untuk SGTF dan WGS itu ketat, Insyaallah itu bisa kita lakukan," jelasnya. (tro)