12 Kasus Baru Covid-19 di Gunungkidul dalam 2 Hari, Satu Diantaranya Disumbang Klaster Keluarga

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sebanyak 12 kasus baru konfirmasi positif Covid-19 tercatat di Kabupaten Gunungkidul dalam dua hari terakhir.

Penambahan tertinggi terjadi pada Sabtu (07/02/2022) lalu dengan 8 kasus baru.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Dewi Irawaty menyampaikan 8 kasus baru ini merupakan hasil dari tracing kontak erat kasus sebelumnya.

"Ada klaster dari Kapanewon Karangmojo," jelas Dewi lewat keterangannya pada Minggu (06/02/2022).

Adapun kasus pertama dari klaster ini dilaporkan pada Kamis (03/02/2022) lalu.

Baca juga: Tracing dan Testing di Gunungkidul Meningkat Akibat Kasus Covid-19 Terus Bertambah

Berdasarkan hasil penelusuran, warga ini awalnya kedatangan kerabat dari Jakarta ke rumahnya di Karangmojo.

Setelah kunjungan tersebut, warga yang bersangkutan kemudian memiliki gejala dan dinyatakan positif Covid-19 setelah diperiksa.

Petugas puskesmas setempat pun langsung melakukan tracing ke anggota keluarga lain yang jadi kontak erat.

"Hasilnya ada 7 orang dari keluarga tersebut yang dinyatakan positif Covid-19 ," ungkap Dewi.

Adapun 1 kasus lain dari 8 kasus baru yang dilaporkan kemarin berasal dari Wonosari.

Merujuk pada data yang diberikan, kasus ini juga merupakan kontak erat dari konfirmasi positif sebelumnya.

Sedangkan pada hari ini, Dewi melaporkan ada 4 kasus baru konfirmasi positif Covid-19 .

Baca juga: Kasus COVID-19 Mulai Naik Lagi, Bupati Gunungkidul Minta Warga Perkuat Prokes

Mereka berasal dari Karangmojo (2 kasus) serta Patuk dan Wonosari masing-masing 1 kasus.

"4 kasus baru ini merupakan hasil screening," ujarnya.

Kini tercatat 27 kasus aktif Covid-19 di Gunungkidul setelah ada lonjakan kasus baru.

Secara kumulatif, sudah ada 18.036 kasus konfirmasi positif, di mana 16.975 kasus sudah sembuh dan 1.034 kasus meninggal dunia.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta sudah meminta agar masyarakat saat ini lebih memperkuat kepatuhan protokol kesehatan (prokes), terutama saat beraktivitas di pusat keramaian.

"Kalau prokes bisa dijaga, maka penularan bisa ditekan," katanya pada Jumat (04/02/2022) lalu.( Tribunjogja.com )