Berita Otomotif Terkini

Restorasi Total Holden Special EH 1964, Mobil Tua Pabrikan Australia Jadi Primadona Kawula Muda

Tampil dengan warna putih dipadukan interior berkelir merah yang sangat mencolok, Holden Special EH ini terlihat fresh dan stylish.

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Hanif Suryo
Holden Special EH 1964 milik Aan Khaidar. 

"Namun kesalahan saya ialah lantaran sudah terlanjur memesan towing. Jadi saya berangkat dari Jogja ke Garut naik kereta, sementara towing pun sudah berangkat dari Jakarta menuju Garut. Padahal masih ada selisih harga, sementara towing sudah hampir tiba. Setelah negosiasi yang cukup alot, akhirnya disepakati harga Rp 16 juta. Terpaksa, saya akhirnya ambil mobil ini," tambahnya.

Bercerita mengenai proses restorasi total yang dikerjakan dari 2017 hingga 2022, menurut Aan tak ubahnya seperti membangun mobil dari awal.

Diawali proses pengelasan dari lantai hingga bodi, pengecatan, melengkapi printilan yang belum ada, serta menyulap interior mobilnya mulai dari jok, dashboard, hingga melapisi lantai kabin mobil menggunakan karpet. 

Untuk mendukung performa Holden Special EH miliknya dengan tampilan yang sudah trendi, Aan pun tak lupa melakukan sejumlah perbaikan di sektor mesin.

"Estimasi biaya restorasi sejauh ini mungkin sudah lebih dari Rp 50 juta. Sejauh ini sudah cukup puas, akan tetapi ke depan masih memiliki keinginan untuk mengganti velgnya menjadi racing, kemudian krom ulang bemper depan dan belakang yang sudah berkarat," ujar Aan.

Baca juga: Restorasi Volkswagen Beetle Ragtop Oval 1955: Dulunya Dijadikan Kandang Ayam, Kini Tampil Ciamik

Didedikasikan untuk Mengenang Sang Ayah

Di balik proses panjang restorasi total Holden Special EH miliknya, Aan mendedikasikan mobil ini untuk mengenang sang ayah yang meninggal dunia 2015 silam.

Diceritakan Aan, mendiang sang ayah sebelumnya tak memberikan lampu hijau kepadanya yang mulai jatuh hati terhadap otomotif, khususnya mobil lawas. 

"Awalnya meminta bapak saya untuk membeli mobil truntung (Suzuki ST20) yang dijual oleh tetangga di depan rumah. Namun ketika itu bapak balik bertanya, untuk apa membeli mobil tersebut, yang notabene mobil tua," kata Aan.

"Namun beberapa hari sebelum bapak saya berpulang, malah meminta saya untuk membeli mobil tersebut. Namun berbalik saya yang sudah tidak lagi tertarik," lanjutnya.

Singkat cerita, setelah sang ayah berpulang, keluarga besarnya terpaksa menjual sebuah aset. Meski tak setuju, Aan akhirnya harus rela aset tersebut dijual.

"Saya awalnya berpikir, uang dari menjual sebuah aset tersebut juga harus dipergunakan untuk membeli sebidang tanah. Akan tetapi karena jumlah uangnya memang tidak mencukupi, lantas teringat kembali perkataan bapak yang memberi lampu hijau kepada saya untuk membeli sebuah mobil. Jadi, Holden Special EH 1964 ini memang sengaja saya dedikasikan untuk mengenang bapak," pungkasnya. ( Tribunjogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved