Kasus Covid-19 Ditemukan di 6 Sekolah di Wilayah Sleman, Ini Riwayat Penularannya

Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dilaporkan telah menjalani isolasi, baik di rumah maupun di selter isolasi terpusat.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
news.un.org
ilustrasi Virus Corona (Covid-19) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman menyebut ada temuan kasus penularan Covid-19 di enam sekolah di wilayah Sleman.

Keenam sekolah tersebut terbagi mulai dari tingkat SD hingga SMP di Bumi Sembada.

Saat ini, semua Kasus Covid-19 di enam sekolah sudah ditindaklanjuti.

Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 juga dilaporkan telah menjalani isolasi, baik di rumah maupun di selter isolasi terpusat.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana, mengatakan Kasus Covid-19 di lingkup sekolah ditemukan pertama di sekolah berasrama atau Boarding School di Kapanewon Mlati.

Baca juga: Kasus Covid-19 di DIY Terus Meningkat, PERSI DIY : Perawatan Omicron Lebih Butuh Isoter

Baca juga: Disdikpora DIY Sebut Kasus Penularan Covid-19 Terjadi di 18 Sekolah Jenjang SMA/SMK di DIY

Di sekolah tersebut, dari hasil tracing ditemukan ada puluhan siswa maupun ustaz pengajar yang terpapar Covid-19. 

"Mereka sudah masuk isolasi di Asrama Haji. Alhamdulillah, tidak ada penambahan kasus lagi, tracingnya sudah selesai," kata dia, Jumat (4/2/2022). 

Kasus Covid-19 selanjutnya ditemukan di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kapanewon Mlati.

Menurut Ery, temuan ini bermula ketika ada satu anak terpapar Covid-19 lalu dilakukan tracing terhadap siswa satu kelas.

Hasilnya, ditemukan 7 siswa dan 1 guru terkonfirmasi positif Covid-19.

Pasien, menurutnya, sudah isolasi mandiri dan sekarang telah berjalan sekitar 4 hari. 

Sekolah yang ditemukan kasus positif Covid-19 selanjutnya ada di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Ngaglik.

Ery mengatakan, pada 29 Januari 2022 lalu di sekolah tersebut disinyalir ada satu orang siswa terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Proses evakuasi 16 siswa Boarding School di Mlati ke Selter Asrama Haji
Proses evakuasi 16 siswa Boarding School di Mlati ke Selter Asrama Haji (dok.istimewa/BPBD Sleman)

Kemudian ditracing kepada 49 siswa dan 10 orang guru. Hasilnya didapati ada 8 siswa dan satu guru terkonfirmasi positif Covid-19. 

"Mereka sudah menjalani isolasi mandiri beberapa hari dan kondisinya semua baik-baik saja," tuturnya. 

Sekolah selanjutnya yang ditemukan kasus positif covid-19 ada di SMP Negeri di Kapanewon Ngaglik.

Menurut Ery, kasus di sekolah ini diduga berawal dari seorang guru perjalanan dari luar daerah pada 31 Januari 2022.

Setelah diperiksa ternyata terpapar Covid-19. Kemudian, ditracing kepada guru dan siswa.

Hasilnya, ada 3 guru dinyatakan positif Covid-19.

Sayangnya, guru tersebut ternyata sudah mengajar di kelas lain. Sehingga dilaksanakan tracing lanjutan kepada 200-an siswa. 

"Hasilnya keluar pagi tadi, ada 4 siswa positif," kata dia. 

Kasus Covid-19 di sekolah juga ditemukan di Sekolah Dasar Negeri di Kapanewon Mlati.

Dilaporkan, di sekolah tersebut ada 4 siswa kelas IV positif Covid-19.

Petugas dari Puskemas Mlati II bergerak cepat melakukan tracing kepada semua siswa di kelas IV.

Namun hasilnya hingga saat ini belum diketahui. 

"Mudah-mudahan semua aman terkendali," harap Ery. 

Kasus Covid-19 juga ditemukan di SMPN 2 Depok.

Kepala Bidang Pembinaan SMP, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Dwiwarni Yuliastuti, menceritakan kasus penularan Covid-19 di sekolah ini bermula dari satu tenaga tata usaha (TU) dinyatakan konfirmasi positif Covid-19.

Kemudian dilakukan tracing terhadap puluhan guru dan karyawan.

Hasilnya, ada dua guru di SMP N 2 Depok terpapar.

Baca juga: 16 Siswa Sebuah Sekolah Swasta di Mlati Sleman Dievakuasi ke Tempat Isoter Asrama Haji 

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 di DIY : Bertambah 273 Kasus Baru, Pasien Meninggal Nihil, Sleman Tertinggi

Satu di antara guru yang positif Covid-19 tersebut, teridentifikasi mengajar juga di salah satu SMP di Depok. 

"Nah di dua sekolah ini kami lakukan tracing dan pembelajarannya PJJ (pembelajaran jarak jauh)," kata Dwiwarni.  

Kepala SMPN 2 Depok, Supriyana, menceritakan tenaga tata usaha di SMPN 2 Depok terkonfirmasi positif Covid-19 pada Sabtu (29/1/2022) lalu.

Kemudian, pada Senin (31/1/2022) oleh petugas Puskesmas Depok II dilakukan tracing atau penelusuran terhadap guru, karyawan, termasuk 5 mahasiswa yang sedang magang di sekolah.

Total tracing berjumlah 29 orang. Mereka dilakukan tes swab PCR.

Hasilnya, dua guru dinyatakan positif Covid-19. Pembelajaran di SMPN 2 Depok sendiri berganti daring sejak Rabu (2/2/2022). 

"BDR (belajar dari rumah) diberlakukan sampai tanggal 15 Februari 2022," kata Supriyana.

Menurutnya, dengan ditemukannya 2 guru positif Covid-19 maka tracing masih berjalan di SMP N 2 Depok dengan sasaran 26 siswa.

( tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved