Cerita-cerita Warga Terdampak Tol Yogyakarta-Solo, Terima Uang Rp10 Miliar hingga Tak Punya Tetangga
Berita Tol Yogyakarta Solo yang akan tersambung dengan Tol Bawen Yogyakarta dan Tol Yogyakarta Cilacap
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Iwan Al Khasni
"Saya nggak ada rencana pindah, di sini juga tempat usaha saya jualan soto dan saya di sini juga tinggal sama istri, anak dan menantu," ucapnya.
Diakui Sumanto, para tetangganya di RT 14 sudah mulai pindah setelah menerima pembayaran UGR tol pada bulan Juni 2021 lalu.
Puluhan tetangganya itu ada yang pindah ke desa tetangga seperti desa Sribit dan Segaran bahkan ada juga yang pindah ke kecamatan tetangga.
Lanjut Sumanto, dampak proyek tol, membawa berkah bagi para tetangganya, hal itu karena sebagian besar tetangganya mendadak jadi miliarder.
Tetangganya menerima UGR mulai dari ratusan juga hingga miliaran.
"Iya, ada yang dapat sampai Rp 4 miliar dari UGR. Kalau saya juga terima UGR tapi nggak sebanyak itu, sekitar Rp 625 juta," jelasnya.
Uang senilai Rp 625 juta, lanjut Sumanto merupakan kompensasi dari satu patok sawahnya yang juga ikut kena terjang tol.
"Uangnya sudah habis, saya belikan sawah baru dan renovasi rumah ini agar lebih besar," imbuhnya.
Selain itu, lanjut dia, di RT 14 Dusun Ngentak itu tak hanya rumah dan sawah warga yang kena, namun juga terdapat 1 musala yang berada persis di belakang rumahnya ikut kena terjang tol.
Musala itu, meski masih berdiri namun sudah tidak digunakan lagi untuk ibadah karena warga kampung sudah pindah semua.
Sumanto mengatakan, meski bangunan rumahnya ada di RT 14, namun secara administrasi kependudukan dirinya tercatat di RT 12.
Ia pun berharap proyek tol tersebut bisa berjalan lancar sehingga bisa menggerakan perekonomian warga di Klaten termasuk di Desa Kranggan.
"Saya akan tetap di sini. Harapannya ya tol ini pembangunannya berjalan lancar dan ada efek ekonomi ke Klaten atau ke desa," imbuhnya.