Liga 1

PSS SLEMAN: Ini Pesan I Putu Gede kepada Sleman Fans

Lebih lanjut I Putu Gede selalu berpesan kepada penggawa Super Elang Jawa bahwa nama di punggung tidak akan lebih besar dari lambang di dada.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Joko Widiyarso
Dok PSS Sleman
Pelatih PSS Sleman, I Putu Gede. 

TRIBUNJOGJA.COM- PSS Sleman dikenal memiliki basis suporter yang cukup besar dan loyal, dari dua wadah suporternya atau Sleman Fans yakni Slemania serta Brigata Curva Sud (BCS). Hal ini disadari betul oleh sang juru taktik, I Putu Gede.

Kendati demikian, I Putu Gede berpesan agar dukungan yang diberikan suporter sewajarnya saja, terlebih bila penggawa Super Elang Jawa bermain baik di lapangan.

Baca juga: AC MILAN: Kabar Buruk dari Stefano Pioli tentang Zlatan Ibrahimovic

Baca juga: PSS SLEMAN Ikuti Jejak Persebaya, Komitmen Orbitkan Pemain Muda Asli Bumi Sembada

"Saya sekarang belum memberikan apa-apa untuk PSS, karena saya baru 3 pertandingan juga. Saya juga minta dukungan dari suporter dan pemain juga bukan bintang iklan, kalau main bagus jangan terlalu dipuja, biasa-biasa saja. Kalau jelek silahkan dikomentari, soalnya nanti saya yang susah," kata I Putu Gede dihadapan perwakilan suporter PSS Sleman pada acara "Ngobrol Bareng" di Omah PSS, Jumat (21/1) lalu.

"Hari ini sepakbola kita kejam, tadi sore kita juara, besok pagi kita diarak, besok sore kita tanding dan kalah. Jadi percuma juara kita. Makanya memberikan motivasi yang biasa saja karena salah satu menurunkan mental pemain karena itu," ujar dia.

Lebih lanjut I Putu Gede selalu berpesan kepada penggawa Super Elang Jawa bahwa nama di punggung tidak akan lebih besar dari lambang di dada. Menurutnya, pemain bisa berganti, tapi klub akan tetap selalu berjalan.

Suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) saat mendukung tim kebanggannya kontra Persija Jakarta pada ajang Piala Presiden di Stadion Maguwoharjo, Sleman, 15 Maret 2019.
Suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) saat mendukung tim kebanggannya kontra Persija Jakarta pada ajang Piala Presiden di Stadion Maguwoharjo, Sleman, 15 Maret 2019. (Tribun Jogja/ Hanif Suryo)

"Makanya pemain yang datang di PSS harus seperti ini sesuai ciri khas. Pelatih juga harus seperti itu menurut saya. Suatu saat nanti kalau saya kalah saya ga masalah, karena saya akan bertanggung jawab," tandasnya.

Optimistis Tembus Papan Atas
I Putu Gede optimistis dapat mengantar Laskar Sembada finis di papan atas klasemen Liga 1 2021/22. 

Baca juga: AC Milan 0-0 Juventus: Rating Maignan, Calabria, Hernandez, Tonali, Messias & Leao

Baca juga: I Putu Gede Optimistis PSS Sleman Finis di Papan Atas Liga 1 2021/22

Seperti diketahui, pada awal kompetisi PSS Sleman ditargetkan finis lima besar, namun kemudian target tersebut direvisi seiring performa tim yang angin-anginan di bawah juru taktik asal Serbia, Dejan Antonic.

Alih-alih bersaing di papan atas, Laskar Sembada justru sempat terseok-seok di zona degradasi, sebelum akhirnya mampu bangkit dan kembali ke tengah klasemen Liga 1.

Menurut I Putu Gede, target finis di papan atas klasemen Liga 1 menjadi motivasi kerja untuknya. Sebab, finis di papan atas ternyata menjadi target pribadinya, ketika diberi tantangan untuk menakhodai Super Elja.

Wujud dukungan suporter ketika melepas keberangkatan penggawa PSS Sleman menuju Bali untuk melakoni laga putaran kedua Liga 1 2021/22 di Omah PSS, Selasa (4/1/2022) pagi.
Wujud dukungan suporter ketika melepas keberangkatan penggawa PSS Sleman menuju Bali untuk melakoni laga putaran kedua Liga 1 2021/22 di Omah PSS, Selasa (4/1/2022) pagi. (twitter.com/PSSleman)

"Berjalannya waktu saya rasa kita punya jalan kesana. Kita juga gigih terutama pada saat melawan Arema. Jadi saya rasa untuk target kita tidak akan berubah dan tetap di papan atas," ujar I Putu Gede.

Di samping itu, ia mengaku terbantu dengan adanya tim analisis PSS yang dinahkodai oleh video technical analyst PSS, Dani Rayoga. Menurutnya, hal tersebut sangat berpengaruh apalagi ia datang dengan waktu yang cukup mepet.

Baca juga: INTER Milan: Bek Sayap Eintracht Frankfurt Jadi Target Simone Inzaghi

Baca juga: Dirut PT PSS Andywardhana Putra Beberkan Alasan PSS Sleman Stay di Bali Selama Jeda Internasional

"Dani sangat membantu saya karena dengan waktu yang mepet saya perlu progress pada setiap latihan. Saya mau liat situasi pemain per pertandingan, jadi sebelum masuk di seri ke 4 putaran kedua itu kita hanya melakukan latihan 18 kali dengan 4 kali uji coba," ujar eks juru taktik Persekat Tegal ini.

"Begitu saya masuk di sini, saya harus diperkuat dengan analisis kalau persiapan mepet seperti ini dan saya tidak ada analisis cukup sulit. Makanya saya minta ke Pak Andy untuk ada analisis terutama yang berperan yang menginput data. Karena saya juga tanya Dani dan dia senang. Kalau sudah senang pasti kerja akan lebih mudah," jelasnya. (TRIBUNJOGJA.COM/ HAN)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved