Berita Kulon Progo

Dinkes Kulon Progo Waspadai Kenaikan Pasien DBD Meninggal dan Siklus Enam Tahunan

Di Kulon Progo ada tren kenaikan pasien yang meninggal akibat DBD dan prediksi siklus enam tahunan. 

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Sri Cahyani Putri Purwaningsih
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Kulon Progo, Rina Nuryati. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Kasus Demam Berdarah Dengue ( DBD ) di Kabupaten Kulon Progo menjadi perhatian oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. 

Khususnya saat musim penghujan yang puncaknya diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Kota Yogyakarta terjadi di Januari hingga Februari 2022.

Apalagi di Kulon Progo ada tren kenaikan pasien yang meninggal akibat DBD dan prediksi siklus enam tahunan. 

Untuk itu, masyarakat diminta agar meningkatkan kewaspadaannya. 

Baca juga: Dinkes Kulon Progo Ingatkan Masyarakat Ancaman DBD dan Diare Saat Musim Penghujan

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Kabupaten Kulon Progo , Rina Nuryati mencatat pada 2020, pasien DBD yang meninggal ada tiga orang dari 316 kasus. 

Kemudian 2021 ada enam orang dari 213 kasus.

"Penambahan pasien DBD yang meninggal ini menjadi kewaspadaan kami. Sehingga kewaspadaan dini harus diingatkan kepada masyarakat. Apalagi dengan adanya pandemi Covid-19 saat ini, masyarakat takut periksa ke RS yang membuat penanganannya jadi terlambat," tutur Rina, Senin (24/1/2022). 

Selain itu, Dinkes Kulon Progo juga menganalisa di tahun ini akan ada siklus enam tahunan. 

Data menyebutkan kasus DBD pada 2010 tercatat ada 472 kasus dan 2016 ada 381 kasus.

"Meski 2016 menurun namun ada kemungkinan 2022 ini banyak kasus DBD," katanya. 

Upaya pencegahan perlu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus DBD di tahun ini. 

Baca juga: Demam Berdarah Renggut Nyawa Dua Balita, Kulon Progo Catatkan 126 Kasus DBD

Pengendalian kasus dilakukan secara preventif dan preemtif melalui media sosial (medsos). 

Serta mengingatkan kepada masyarakat untuk menggiatkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Sehingga masyarakat tidak lengah khususnya di musim penghujan dengan munculnya jentik-jentik nyamuk yang menjadi sumber penularannya. 

Apabila ada laporan dari masyarakat atau rumah sakit (RS), Dinkes Kulon Progo melalui puskesmas akan menindaklanjutinya secara epidemiologi untuk memastikan DBD atau bukan. ( Tribunjogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved