Dinkes Kulon Progo Ingatkan Masyarakat Ancaman DBD dan Diare Saat Musim Penghujan

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Memasuki musim penghujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulon Progo mengingatkan ancaman penyakit diare dan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Dengan adanya ancaman penyakit itu, masyarakat diharapkan menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS). 

Berdasarkan data dari Dinkes Kulon Progo, jumlah pasien yang menderita diare pada 2020 sebanyak 9.066 orang.

Kemudian hingga akhir Oktober 2021, ada 4.824 orang. 

Baca juga: Demam Berdarah Renggut Nyawa Dua Balita, Kulon Progo Catatkan 126 Kasus DBD

Sementara, jumlah pasien yang menderita DB sebanyak 1.178 orang.

Serta hingga akhir Oktober 2021, ada 685 orang. 

"Memang kalau dilihat dari data, jumlah pasien yang menderita diare dan DB lebih tinggi pada 2020 dibandingkan pada tahun ini. Akan tetapi masyarakat diharap tetap waspada. Apalagi masih dalam kondisi pandemi Covid-19 juga," kata Rina Nuryati, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Kulon Progo, Rabu (3/11/2021). 

Dikatakannya, penyakit DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypty.

Bahkan dari gigitan nyamuk tersebut bisa menyebabkan kematian.

Baca juga: DBD Renggut 2 Korban Jiwa di Kulon Progo Selama 4 Bulan, Pemkab Kembali Giatkan Program Jumantik

Dinkes mencatat pada 2020 dan 2021, angka kematian akibat DBD masing-masing 3 orang. 

Oleh sebab itu, masyarakat yang memiliki gejala penyakit mengarah ke DBD segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat, supaya mereka mendapatkan penanganan. 

Masyarakat juga diminta untuk melakukan 3M yakni mengubur atau mendaur ulang sampah, menutup seluruh tempat penampungan air dan menguras bak mandi minimal seminggu sekali. ( Tribunjogja.com )