Berita Sleman Hari Ini

Capaian Vaksinasi Anak Dosis Pertama di Sleman Sentuh 67 Persen 

Program Vaksinasi Coronavirus Disease-2019 (covid-19) bagi anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Sleman terus berjalan. Hingga saat ini, cakupan vaksinasi

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Ahmad Syarifudin
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo saat meninjau pelaksanaan vaksinasi anak di SD N Krapyak, Godean, Sleman, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Program Vaksinasi Coronavirus Disease-2019 (covid-19) bagi anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Sleman terus berjalan.

Hingga saat ini, cakupan vaksinasi bagi anak ini sudah mencapai 67,17 persen dari target sasaran 95,950 anak.

Vaksinasi anak dosis pertama ini, ditarget rampung pada 26 Januari mendatang. Kemudian dilanjutkan dosis kedua. 

Baca juga: Pelaku UMKM di Desa Wisata Nglanggeran Lakukan Inovasi dan Kolaborasi untuk Hadapi Pandemi

"Dosis kedua targetnya Februari selesai," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati, Kamis (20/1/2022). 

Yuli mengungkapkan, selain mengejar target vaksin dosis pertama, penyuntikan vaksin anak untuk dosis kedua, sebenarnya juga sudah dimulai. Akan tetapi, capaian vaksinnya masih sangat kecil. Yaitu, baru 354 anak atau 1,78 persen. 

"Masih kecil karena ini baru yang kick off di bulan Desember 2021 lalu," jelas dia. 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana sebelumnya mengatakan prosentase vaksinasi anak di Kabupaten Sleman terbilang kecil. Sebab, jumlah anak yang menjadi target sasaran lebih banyak dibanding Kabupaten/kota di DIY. Menurutnya penyuntikan vaksin bagi anak ini terus dikebut. Satu hari dilaksanakan di 6 sampai 7 titik. Di mana dalam satu titik menggabungkan sekolah - sekolah dalam satu komplek Kapanewon. 

"Sasaran satu titik vaksin rata-rata seribu anak," kata dia. 

Vaksinasi anak dosis pertama ditargetkan rampung akhir Januari. Sampai saat ini menurut Ery tidak ada orangtua maupun anak yang menolak vaksin. Sebab, sebelum diselenggarakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi secara menyeluruh.

Bahkan zoom bersama semua sekolah yang ditindaklanjuti pemberitahuan ke orang tua sehingga tidak ada penolakan. Karena vaksinasi dinilai tidak membahayakan tetapi justru mengamankan. Ini terbukti dengan program vaksinasi anak yang sejauh ini berjalan lancar. 

Baca juga: Seorang Kurir Narkoba di Kota Magelang Berhasil Diamankan Petugas Kepolisian

Penyuntikan vaksin bagi anak membutuhkan strategi dan perlakuan khusus. Sebab, sering ditemukan anak menangis dan tidak mau divaksin. Untuk itu, pelaksanaannya dibantu TNI-Polri dan melibatkan orangtua beserta pihak sekolah. Sehingga anak-anak nangis bisa teratasi. 

"Sebetulnya anak nangis karena takut saja. Tapi begitu di suntik langsung diam, karena tidak sakit," kata Ery. Disinggung mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) anak, menurut dia ada. Tetapi ringan. Hanya pusing sebentar dan sembuh. Tidak sampai menjalani perawatan. (rif)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved