Lebih dari 4 Ribu Lansia di Kota Yogya Sudah Divaksin Booster
Lebih dari 4 ribu warga lanjut usia di Kota Yogyakarta sudah terinjeksi booster vaksin Covid-19, sampai Rabu (19/1/22).
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Lebih dari 4 ribu warga lanjut usia di Kota Yogyakarta sudah terinjeksi booster vaksin Covid-19, sampai Rabu (19/1/22).
Selain menyediakan dua sentra di Museum Diponegoro, serta SLB Negeri Pembina, vaksinasi dosis ke tiga tersebut juga dapat diakses di 11 rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan, dalam satu hari, masing-masing sentra ditarget bisa menyuntikkan booster bagi 600 lansia.
Kemudian, di rumah sakit antara 50-100 lansia. Targetnya, pertengahan Februari, seluruh lansia di Kota Pelajar sudah tuntas terinjeksi booster.
"Kita kan baru mulai Senin kemarin, ya. Nah, sekarang yang memenuhi syarat booster ada 24 ribu lansia, walaupun yang kita vaksin ketika dosis pertama dan kedua kemarin ada 51 ribu. Tapi, itu kan banyak yang bukan warga kota, karena lansia kita 44.450," katanya, Rabu (19/1/2022).
Baca juga: Rumah Sakit di DI Yogyakarta Siaga Hadapi Omicron
Baca juga: Guru dan ASN di Kota Yogya Bakal Disuntik Vaksin Booster Mulai 21 Januari 2022
Emma menegaskan, agar booster yang dialokasikan benar-benar tepat sasaran, teknis penginformasian kepada lansia pun dipasrahkan pada wilayah.
Akan tetapi, ujarnya, Dinkes tetap bertanggungjawab penuh terkait kesiapan tenaga medis, maupun vaksinator, yang ditugaskan.
"Kita pasrahkan ke wilayah, untuk memastikan undangan yang dikirim benar-benar tepat sasaran, karena bisa saja di data ada yang, ngapunten, sudah meninggal, atau pindah domisili, makanya biar wilayah saja," urainya.
Emma juga menyampaikan, hingga tiga hari bergulirnya booster vaksin bagi lansia ini, pihaknya belum menemukan adanya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang masuk ketegori berat.
Menurutnya, setengah dosis vaksin yang dipakai untuk booster, sangat berpengaruh.
"Sebenarnya antara satu dengan setengah itu efikasinya hampir sama. Sehingga, diambil yang setengah, ya, karena untuk antisipasi KIPI. Sejauh ini, keluhannya cuma pusing, gliyer, tidak ada yang berat," ucapnya. (Tribunjogja)