Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Pemda DIY Lakukan Mitigasi untuk Antisipasi Lonjakan Kasus Akibat Varian Omicron
Pemda DIY menyiapkan sejumlah langkah mitigasi untuk mengantisipasi lonjakan kasus terkonfirmasi akibat penularan Covid-19 varian Omicron meski
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY menyiapkan sejumlah langkah mitigasi untuk mengantisipasi lonjakan kasus terkonfirmasi akibat penularan Covid-19 varian Omicron meski varian tersebut belum terdeteksi di DI Yogyakarta.
Wakil Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana menuturkan, varian Omicron diketahui menular lebih cepat dibandingkan varian Corona lainnya, termasuk varian Delta yang diyakini menjadi pemicu lonjakan kasus Covid-19 di DIY pada pertengahan 2021 lalu.
Kendati lebih menular, tingkat keparahannya tergolong rendah, sehingga mereka yang terinfeksi sebagian besar hanya menunjukkan gejala ringan maupun tak menunjukkan gejala sama sekali atau OTG.
Baca juga: Kualitas Udara Kota Yogyakarta Memburuk, Gerakan Bersepeda Diyakini Jadi Solusi
Karenanya keberadaan selter isolasi harus dioptimalkan agar mereka yang terpapar bisa segera dikarantina.
Edukasi juga perlu digencarkan agar pasien mau melaksanakan isolasi untuk memutus rantai penularan.
"Omicron itu kan penularan memang cepat atau keparahannya tidak lebih dari Delta," papar Biwara Minggu (16/1/2022).
"Arahan kemarin memang kita lebih banyak edukasi isoman karena mereka (pasien Omicron) dominannya tidak bergejala," sambungnya.
Saat ini tercatat hanya ada empat selter isolasi dengan kapasitas sebanyak 389 tempat tidur yang aktif di DIY.
Tingkat keterisiannya pun masih nihil karena tren penambahan kasus di wilayah ini memang melandai.
Biwara memastikan bahwa puluhan selter isolasi lain dengan kapasitas hingga dua ribu tempat tidur siap diaktifkan kembali dalam kondisi darurat termasuk tempat tidur di 27 RS rujukan.
"Jadi banyak kasus yang diisolasi. Jadi langkah-langkah itu kita sudah punya pengalaman di bulan Juli kemarin. Kebutuhan RS, kesiapan isolasi maupun mandiri, kesiapan tenaga medis dan sebagainya," terangnya.
Pihaknya juga memastikan bahwa DIY lebih siap memasok kebutuhan oksigen untuk pasien Covid-19. Sebab, kini Pemda DIY telah memiliki tiga unit generator oksigen dengan kapasitas 400 tabung perhari.
"Jadi di satgas itu sudah di antisipasi kesiapan tadi oksigen kita punya tabung sudah, kebutuhan RS pernah mengalami puncak kasus, kalau diperlukan kita tidak. kalau diperlukan tinggal aktivasi saja," bebernya.
Baca juga: Memenuhi Jarak 28 Hari, Vaksinasi Anak Dosis Kedua di Kulon Progo Dimulai Besok
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun Setyaningastutie menuturkan, DIY sejak pekan lalu tercatat telah mengirimkan 15 sampel pasien Covid-19 untuk diteliti dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS).
Metode WGS tersebut untuk mengetahui apakah ada paparan Omicron. Adapun durasi pemeriksaan membutuhkan waktu sekitar dua pekan.