Berita Sleman Hari Ini
Kunjungi Sentra Jamu Gendong Sleman, Menparekraf Diajak Emak-emak Numbuk Jamu
Agenda utama kunjungan Sandi ke Sentra Jamu Gendong Gesikan, adalah untuk menyapa sekaligus berdialog bersama puluhan perajin jamu tradisional.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Misalnya, mengenai digitalisasi, pelatihan, paket promosi, termasuk apakah membutuhkan voucher wisata karena Kemenparekraf pada tahun lalu memiliki diskon.
"Intinya, kami ingin Sentra Jamu Gendong ini jadi simbol kebangkitan (ekonomi)," kata dia.
Menurutnya, kebangkitan ekonomi saat ini harus dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
Jangan hanya ekonomi kelas atas.
Harus juga menyasar ekonomi masyarakat di bawah termasuk Sentra Jamu Gendong.
Apalagi, jamu yang merupakan racikan warisan leluhur kini akan mulai dikembangkan menjadi wisata berbasis kesehatan.
Baca juga: Resmikan Area Concourse Borobudur, Sandiaga Uno Sebut Awal Kebangkitan Ekonomi
"Ini bisa menjadi keunggulan. Harapan saya, ini bisa membuka lapangan kerja (di masyarakat)," tutur Sandi.
Ketua Pelaku Sentra Jamu Gendong Gesikan, Sarjono berharap dengan adanya kunjungan dari Menparekraf akan berdampak baik bagi pelaku usaha jamu gendong.
Terutama dari segi penjualan dan promosi diharapkan bisa mengalami kenaikan signifikan.
Sebab, selama ini, kata dia, masih banyak kesulitan yang dialami oleh para pembuat jamu tradisional di Gesikan.
Karenanya, Ia membutuhkan support.
Satu di antaranya adalah peralatan.
Kemudian, pendampingan dan pelatihan tata cara packaging atau membuat kemasan yang baik, karena masih minim pengalaman.
"Kami minta ada support agar bisa maju. Kami masih banyak kekurangan-kekurangan, terutama segi peralatan.
Agar bisa berkembang, kami perlu ada pendopo. Agar bisa digunakan menyambut tamu. Karena Gesikan ini perbatasan Sleman dengan Magelang. Nantinya wisatawan yang dari Borobudur diharapkan bisa mampir ke sentra jamu," ujar dia. ( Tribunjogja.com )