Puluhan Pemuda di Gunungkidul Ikuti Program Pengembaraan Kebangsaan, Calon Garda Perubahan Desa

Dia  menekankan bahwa bela negara tidak sebatas di medan perang, melainkan bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Istimewa
BELA NEGARA: Puluhan Pemuda di Gunungkidul Ikuti Program Pengembaraan Kebangsaan, pada Selasa (9/9/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sebanyak 50 peserta dari organisasi kepemudaan di Kabupaten Gunungkidul mengikuti kegiatan Pengembaraan Kebangsaan. Kegiatan ini bertujuan menanamkan nilai nasionalisme serta memperkuat peran generasi muda dalam pembangunan desa.

Kepala Kesbangpol Gunungkidul, Johan Eko Sudarto, menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan mengacu pada Permendagri Nomor 38 Tahun 2011 tentang Pedoman Peningkatan Kesadaran Bela Negara serta UU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY. 

“Kami ingin generasi muda tidak hanya memahami sejarah perjuangan, tetapi juga mampu memaknainya untuk menggerakkan perubahan di lingkungannya,” katanya, Rabu (10/9/2025).

Dia  menekankan bahwa bela negara tidak sebatas di medan perang, melainkan bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. 

“Belajar tekun, menjaga lingkungan, menolak narkoba, hingga menciptakan karya inovatif dan usaha produktif di desa masing-masing adalah wujud nyata bela negara,” ujarnya.

Ia menambahkan, tantangan globalisasi dan budaya instan menuntut generasi muda untuk lebih tangguh serta menjadi teladan di masyarakat. 

“Kita harus berani berkata tidak pada segala bentuk degradasi moral, dan berani berkata iya pada semangat kerja keras, kejujuran, serta cinta tanah air,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul Joko Parwoto berharap para pemuda Gunungkidul dapat menjadi pelopor perubahan sekaligus garda terdepan dalam mewujudkan Gunungkidul Raya Adil, Makmur, Lestari, dan Berkeadaban

Dia  juga menegaskan bahwa desa membutuhkan pemuda yang mampu membawa gagasan segar.

 “Generasi muda harus hadir dengan ide-ide baru, teknologi, dan semangat gotong royong agar desa tidak hanya bertahan, tetapi juga maju dan berdaya saing,” pungkasnya (ndg)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved