Kabar Artis
Bukan Rehabilitasi, Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Justru Divonis 1 Tahun Penjara Karena Narkoba
Kasus penyalahgunaan narkotika yang menjerat Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie mulai menemui titik terang. Hari ini, Selasa (11/1/2022), keduanya telah
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Rina Eviana
Dikatakannya, yang dimaksud dengan ketergantungan narkotika adalah kondisi yang ditandai dengan dorongan menggunakan narkotika secara terus menerus.
Takaran dosisnya pun meningkat. Apabila penggunaan dikurangi, maka akan menimbulkan gejala pada fisik dan psikis.
Hal-hal tersebut dinyatakan tak ditemukan dari ketiga terdakwa, yakni Nia Ramadhani, Ardi Bakrie, dan sopir pribadi mereka.
"Berdasarkan keterangan terdakwa 2 (Nia Ramadhani) mulai mengenal narkotika dari teman-temannya dan hanya melihat teman-temannya menggunakan narkotika,” papar Majelis Hakim lagi.
Di tahun 2014, ketika ayah Nia meninggal dunia, mulai saat itu, ia merasa kehilangan dengan sosok ayah.
Bahkan, sampai bulan April 2021, rasa kehilangan itu tidak kunjung hilang dan ia tidak bisa cerita kesedihannya.
Nia mengakui, tidak ada teman-temannya yang memahami betul terkait dirinya.

“Sedangkan terdakwa 2 (Ardi Bakrie) selalu dituntut sempurna di depan publik," ucap Majelis Hakim.
"Hingga akhirnya sejak April 2021, terdakwa dua mulai menyuruh terdakwa satu (sopir) untuk membeli dan memakai sabu bersama-sama juga bersama terdakwa tiga," sambungnya.
Berdasarkan penjelasan Nia Ramadhani cs, sejak April 2021 hingga ditangkap mereka sudah sekitar 4 kali mengkonsumsi narkoba.
Baca juga: PLEDOI Terdakwa Laka Lantas Gaga Muhammad, Salahkan Rumah Sakit dan Anggap Laura Anna Lalai
Akan tetapi, jika tidak memakai narkoba mereka sama sekali tidak merasakan gejala apa pun.
"Jika para terdakwa tidak menggunakan narkotika tidak merasakan apa-apa," kata majelis hakim.
Dari fakta tersebut, majelis menilai terdakwa bukanlah masuk kualifikasi sebagai pecandu.
“Tidak dapat menunjukkan para terdakwa menggunakan narkotika dalam keadaan ketergantungan narkotika baik secara fisik maupun psikis harus dilakukan secara terus menerus," tegasnya.
Mereka juga tidak bisa disebut korban karena dengan sadar dan tanpa paksaan membeli narkoba.