Berita Pendidikan Hari Ini

Mulai 10 Januari 2022 PTM di Bantul Sudah 100 Persen, Siswa Diatur Agar Tidak Pulang Bersamaan

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul mentargetkan pembelajaran tatap muka (PTM) sudah dapat dimulai 100 persen

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
dok.istimewa
ilustrasi berita pendidikan 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul mentargetkan pembelajaran tatap muka (PTM) sudah dapat dimulai 100 persen pada 10 Januari 2021 besok.

Namun demikian, masih diperlukan beberapa strategi agar sekolah dapat meminimalisir terjadinya kerumunan siswa.

Kepala Disdikpora Kabupaten Bantul, Isdarmoko menyatakan uji coba PTM 100 persen sudah dimulai sejak 3 Januari 2022 kemarin walaupun masih ada sekolah yang belum menerapkan dan masih melakukan persiapan-persiapan.

Baca juga: Pemerintah Kalurahan Hargobinangun Sleman Kembangkan Pariwisata Terintergrasi di Kaliurang 

"Tapi kalau di DIY sepakat tanggal 10 Januari, jadi harapannya tanggal 10 Januari bisa full semua. Tapi kami sejak tanggal 3 kemarin sudah ada yang jalan sambil kita pantau dan berikan saran arahan untuk antisipasi kerumunan," ujarnya Sabtu (8/1/2022).

Dalam pantauannya, ada beberapa catatan yang harus diperhatikan sekolah.

Meski sudah bisa mulai 100 persen, sekolah tetap harus menyesuaikan situasi dan kondisi.

"Jangan memaksakan seperti kondisi normal, karena ini masih adaptasi kebiasaan baru, jadi harus menyesuaikan. Dan ketika ada sekolah yang belum bisa maksimal untuk 100 persen, maka masih kita izinkan," ucapnya.

Selama pemantauan dalam sepekan kemarin, pihaknya masih menemukan adanya kerumunan terutama saat jam pulang sekolah.

Maka dari itu Isdarmoko merekomendasikan dilakukannya pengaturan jam masuk yang berbeda.

"Kita atur tentang selang waktu, masuk dan pulangnya berbeda. Contohnya di SMP kelas 1 masuk pukul 07.00, kelas 2 masuk pukul 07.30 kelas 3 masuk pukul 08.00. Sehingga pulangnya juga tidak bersamaan dan bisa mengurangi kerumunan," urainya.

Baca juga: Sekitar 400 Anak di Bantul yang Kehilangan Orang Tua karena Covid-19 Dapatkan Santunan

Ia pun mendorong setiap sekolah dapat menerapkan maksimal enam jam perjalanan jika memungkinkan.

Pun demikian, pihaknya juga mengizinkan jika ada sekolah yang belum siap dan baru mampu menerapkan empat jam pelajaran.

Ia pun juga mengizinkan sekolah menerapkan sistem shift jika belum memenuhi standar ukuran kelas, agar tetap ada jarak antar siswa.

Terkait persoalan masih adanya siswa yang belum mendapatkan vaksinasi, Isdarmoko menyatakan kebijakan dari pemerintah Kabupaten Bantul, target vaksinasi untuk 6-11 tahun sudah tuntas pada bulan Januari ini.

"Kalau SMP sudah diatas 90 persen (tervaksin), bahkan dari polres sudah koordinasi dengan kami, mulai hari jumat kemarin kita sudah menyisir anak-anak SMP yang kemarin belum bisa melaksanakan vaksin. Kalau SD atau anak usia 6-11 tahun, kita targetkan januari ini bisa tuntas," tandasnya. (nto)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved