Berita Pendidikan Hari Ini

Jelang PTM 100 Persen, Pemkot Yogyakarta Kembali Gulirkan Swab Acak bagi Murid 

Pemeriksaan acak Covid-19 bagi siswa peserta pembelajaran tatap muka ( PTM ) akan tetap digelar Pemkot Yogyakarta pada semester genap ini.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadhan
Suasana pembelajaran tatap muka di MTS Negeri 1 Yogyakarta, Kamis (6/1/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemeriksaan acak Covid-19 bagi siswa peserta pembelajaran tatap muka ( PTM ) akan tetap digelar Pemkot Yogyakarta pada semester genap ini.

Upaya itu, sebagai bagian dari persiapan PTM 100 persen yang rencananya dimulai pertengahan Januari 2022. 

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Yogyakarta, Budi Budi Santosa Asrori mengungkapkan, langkah tersebut sejatinya sudah dilaksanakan pada akhir tahun lalu, dengan positive rate yang cenderung rendah, sehingga tidak terjadi sebaran di lingkungan sekolah. 

"Kemarin kita menguji 2.400an anak, yang positif (corona) tidak lebih dari 50 anak. Artinya, itu kurang dari 2 persen ya, masih dalam batas toleransi. Apalagi, semuanya juga OTG (orang tanpa gejala)," ungkap Budi, Kamis (6/1/2022). 

Menurutnya, protokol kesehatan yang diterapkan secara disiplin oleh masing-masing sekolah, dapat meminimalisir potensi sebaran virus.

Baca juga: Uji Coba Berjalan Lancar, Pemkot Yogyakarta Optimis PTM 100 Persen Bisa Dimulai Pertengahan Januari

Terbukti, berdasar hasil tracing pada murid-murid yang terpapar Covid-19 itu, tak ada satupun yang sumber penularannya di lingkungan sekolah. 

"Jadi, dari hasil pelacakan, mereka tidak tertular karena di sekolah, tapi di tempat lain. Ini semacam pembuktian ya, bahwa sebenarnya di sekolah itu, insyaallah aman lah. Mereka biasanya kena dari keluarga," terangnya. 

"Tapi, memang setiap ada kasus pembelajarannya kami hentikan. Beberapa sekolah sempat kita hentikan kemarin, lima hari, untuk keperluan tracing," tambah Budi. 

Walau cenderung aman dari sebaran Covid-19, pihaknya tetap mewacanakan test acak kembali dalam semester ini.

Menurutnya, langkah tersebut sangat diperlukan, terutama untuk meyakinkan para orang tua, atau wali murid, agar mengizinkan anak-anaknya belajar secara luring. 

"Jadi, swab akan berlangsung terus itu, setiap sekolah 10 persen. Ini kan untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, bahwa sekolah sudah siap mengantisipasi kemungkinan sebaran Covid-19," katanya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved