Berita Kriminal Hari Ini
Kapolsek Danurejan Menyangkal Kejadian Sabtu Pagi Bukan Klitih, Ini Alasannya
Kapolsek Danurejan membantah kejadian pada Sabtu (1/1/2022) pagi di Jalan Ronodigdayan, Bausasran, Danurejan, Kota Yogyakarta adalah aksi klitih.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Diberitakan sebelumnya, kaka korban bernama Teno Aryo Damar ketika dijumpai menjelaskan jika adiknya berinisial HAD (19) menjadi korban pembacokan oleh salah satu kelompok.
Korban saat itu baru saja pulang dari Pantai Parangtritis seusai merayakan malam pergantian tahun.
Sesampainya di Jalan Gajah Mada, atau tepatnya di depan hotel Jambuluwuk, korban bersama teman-temannya berpapasan dengan para rombongan pelaku.
Para pelaku tiba-tiba memaki rombongan korban sambil menodongkan sebilah celurit.
HAD bersama temannya pun kabur menuju arah timur sambil tetap mengendarai sepeda motor.
Ketika hendak masuk ke persimpangan menuju jalan rumahnya, korban dilempar benda keras oleh pelaku.
Baca juga: Sri Sultan HB X Kaji Ulang Pembentukan Prayuwana untuk Basmi Klitih di DI Yogyakarta
"Dilempar batu tapi pas tak konfirmasi itu ternyata botol miras. Saat sudah dekat adik saya disabet pakai celurit," kata kakak korban bernama Teno Aryo Damar, dijumpai di rumahnya, Minggu (2/1/2021).
Akibat luka itu, HAD yang berstatus pelajar SMK itu menderita luka sayatan dengan lebar 10 sentimeter dan harus dijahit tiga lapis.
Karena panik, korban semula tidak merasakan sakit meski ia telah dihajar menggunakan celurit.
Rasa sakit itu baru dirasakan olehnya setelah korban berhasil kabur dari kejaran oleh rombongan pelaku.
"Sudah lepas rombongan bablas ke selatan. Dia lalu bilang ke temannya, pantat saya kok basah, badan lemes. Ternyata setelah diperiksa ternyata darah," ungkap Teno yang sekaligus ketua Pemuda Muhammadiyah Danurejan itu.
Melihat hal itu, teman korban berinisiatif membawa korban ke rumah sakit terdekat.
Dan kini korban sedang dalam masa pemulihan atas luka yang dialaminya di rumah sakit Bathesda Yogyakarta. ( Tribunjogja.com )