Kisah Atlet Gunungkidul Peraih Emas Sutiayah, Ibu Rumah Tangga yang Ubah Cibiran Jadi Pujian

Tepuk tangan meriah menyambut Sutiayah (38), saat namanya dipanggil untuk maju ke depan di Pendopo Taman Budaya Gunungkidul. Bertepatan pada Hari Ibu

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Alexander Ermando
Sutiayah (kanan) bersama istri Bupati Gunungkidul, Diah Purwanti Sunaryanta usai menerima penghargaan dalam rangka Hari Ibu, Rabu (22/12/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Tepuk tangan meriah menyambut Sutiayah (38), saat namanya dipanggil untuk maju ke depan di Pendopo Taman Budaya Gunungkidul.

Bertepatan pada Hari Ibu di Rabu (22/12/2021), ia mendapat penghargaan khusus dari Bupati Gunungkidul.

Atlet peraih emas sekaligus pemecah rekor nasional cabang olahraga Angkat Berat di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021 mengaku tak menyangka mendapat penghargaan tersebut.

"Kemarin ditelpon kalau saya diundang untuk hadir, jujur saya kaget dan bingung," tutur wanita kelahiran Malang, 4 Juni 1983 ini.

Baca juga: Satpol PP Bantul akan Halau Kerumunan Massa Khususnya Saat Pergantian Tahun Nanti

Penghargaan yang diterima Sutiayah terbilang layak. Sebab ia telah mengharumkan nama Kabupaten Gunungkidul setelah menyabet dua prestasi sekaligus di Peparnas.

Padahal, sebelum ikut serta, ia mengaku banyak meragukan kemampuannya lantaran kondisinya sebagai seorang disabilitas.

Setelah prestasi diraih, kondisi langsung berbalik, kini semua memberikan pujian.

"Dulu banyak yang mencibir, sekarang malah pada memuji, sampai saya jadi malu," kata Sutiayah sambil tertawa.

Sutiayah sendiri sudah berkeluarga, memiliki seorang putra berumur 11 tahun. 

Di sela-sela latihannya untuk persiapan kompetisi, ia tetap berupaya keras tetap hadir di tengah keluarga kecilnya itu.

Tak jarang, putranya pun protes karena kerap ditinggal ibunya.

Namun Sutiayah tetap sabar, diberikannya penjelasan agar anaknya mengerti kondisi dan keinginannya tersebut.

"Saya bilang, 'Ibu juga harus bekerja bantu Ayah untuk kebutuhan sehari-hari, sebab uangnya untuk kamu juga," ujar wanita yang kini menetap di Kalurahan Dadapayu, Kapanewon Semanu ini.

Meski sibuk mengejar mimpinya di bidang olahraga, Sutiayah tetap tak melupakan masa depan anaknya.

Ia ingin putranya tetap ada uang sekadar untuk jajan hingga sekolah setinggi mungkin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved