OMICRON

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kamis (16/12/2021) mengumumkan satu kasus positif Covid-19 akibat penularan Omicron terdeteksi.

Editor: ribut raharjo
Net
Seberapa Bahaya Omicron Dibanding Varian Delta? Ahli Epidemologi Beri Penjelasan Ini 

TRIBUNJOGJA.COM - Breaking News: Omicron Terdeteksi di Indonesia. Jagat media di Tanah Air ramai memberitakan kasus terbaru Covid-19 melalui bingkai breaking news.

Bagi media, berita yang layak menyela tentu memiliki nilai berita tinggi dan baru. Artinya, ada informasi penting, yang secepatnya harus dikuasai publik.

Dan berita tentang Omicron, varian baru virus corona Covid-19 terdeteksi di Indonesia merupakan informasi penting, yang secepatnya harus diketahui khalayak.

Mengapa? Karena memiliki dampak serius terhadap kehidupan kita.

Sebelumnya kita ‘menikmati’ wira-wiri berita seputar Omicron. Mulai dari sifatnya yang memiliki kecepatan menyebar 500 persen dibanding virus aslinya, gejala-gejalanya, hingga kabar ditemukan kasus kematian di Inggris, pasien Covid-19 varian Omicron.

Omicron memang sudah terdeteksi masuk Indonesia.

Mengutip Kompas.com, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kamis (16/12/2021) mengumumkan satu kasus positif Covid-19 akibat penularan varian B.1.1.529 atau Omicron terdeteksi di Indonesia.

Kasus ini terdeteksi pada seorang petugas kebersihan yang bertugas di RS Wisma Atlet. Menkes mengungkapkan, kasus pertama penularan varian Omicron di Indonesia ini bermula dari terdeteksinya tiga orang petugas kebersihan di Wisma Atlet.

Ada tiga pekerja kebersihan di Wisma Atlet– dikenal sebagai tempat karantina, yang pada 8 Desember lalu menjalani tes dan hasilnya positif Covid-19.

Kemudian, hasil tes pada 10 Desember dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan genome sequencing.
Selanjutnya, hasil tes keluar pada 15 Desember, yakni dari tiga orang yang positif tadi, satu orang dipastikan terdeteksi terpapar varian Omicron.

Sementara itu, dua orang lain yang positif Covid-19 dipastikan tidak terpapar varian dari Afrika Selatan itu. Ketiga orang tersebut positif tanpa gejala. Ketiganya pun telah menjalani karantina di Wisma Atlet.

Kemudian, ketiga pasien itu juga telah menjalani tes PCR kedua dan hasilnya sudah diketahui yakni negatif Covid-19.

Menkes menegaskan bahwa temuan ini merupakan kasus Covid-19 pertama di Indonesia yang disebabkan penularan varian Omicron. Namun pemerintah meminta masyarakat tidak panik dan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Varian Omicron telah menyebar di seluruh dunia dengan tingkat kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kasus-kasus varian baru virus corona yang sangat banyak bermutasi itu telah terlacak di 77 negara.

Melihat kecepatan penularan varian Omicron, jelas butuh upaya ekstra untuk meredamnya. Memang, para ahli menyebut tingkat keganasan varian ini masih kalah dengan Delta.

Namun ingat, kita baru saja mendengar kabar, satu pasien Covid-19 di Inggris meninggal dunia karena terpapar Omicron.


Upaya ini akan semakin berat karena di depan mata kita menghadapi libur Nataru. Mobilitas diprediksi meningkat tajam. Di sinilah tantangan yang sesungguhnya.


Nama Omicron dan Gejalanya

Angka kasus baru Covid-19 pada Kamis (16/12/2021) bertambah sebanyak 213 pasien. Angka kasus baru ini menunjukkan terus landai.

Namun di tengah landainya angka kasus baru Covid-19, muncul kabar varian Omicron sudah masuk Indonesia. Varian baru Covid-19 ini dikenal memiliki keganasan penularan hingga 500 persen lebih cepat dari virus asli.

Menurut pengumuman pemerintah, pasien tersebut bekerja sebagai pembersih Wisma Atlet, tempat yang selama ini dikenal sebagai tempat karantina.

Penjelasan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, ada tiga yang menjalani tes dan dinyatakan positif, namun satu dipastikan terpapar Omicron. Namun pada akhirnya sudah dinyatakan negatif.


Sebenarnya apa itu Omicron, mutasi virus corona yang kali pertama ditemukan di Afrika Selatan dan sudah ditemukan di 77 negara itu?

Kali pertama Omicron terdeteksi pada 24 November 2021 di Afsel. Varian ini terus menyebar, bahkan sejumlah negara kelabakan menghadapinya, termasuk Inggris.

Kemunculannya oleh Badan Kesehatan Dunia PBB, WHO langsung masuk sebagai varian of Concern (VoC) alias mendapat perhatian khusus.

Omicron sendiri memiliki makna O kecil dalam alfabet Yunani. Nama ini muncul sebab WHO sendiri memang memberikan nama varian virus corona menggunakan
alfabet Yunani.


Bagaimana gejala-gejala Omicron?

Banyak orang menyebut, Omicron atau varian B.1.1529 tidak menimbulkan gejala berat seperti ganasnya Delta. Gejalanya ringan.

Disebut-sebut, mereka yang terpapar akan mengalami rasa letih, demam, mual, napas pendek, diare dan demam. Sangat jarang yang mengalami anosmia.

Mereka yang diserang Omicron pada rentang usia 18-39 tahun dan 40-64 tahun.

Sedangkan untuk usia anak di bawah 18 tahun dan lansia di atas 65 tahun masih minim. (*)

 

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved