Peran Kehumasan dalam Memperkuat Branding dan Profiling Kampus
perguruan tinggi juga harus memahami esensi fungsi Humas dalam mengelola komunikasi publik sehingga terjembatani secara optimal
Kampus didirikan sejatinya sebagai mercusuar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebaliknya, tidak menjadi menara gading yang senantiasa berjarak dengan fakta dan realita sosial. Kampus seyogyanya menjadi institusi publik yang mampu menjawab dinamika persoalan masyarakat.
Dalam bingkai yang lebih luas, Humas perguruan tinggi diharapkan bisa memainkan peran dalam relasinya dengan penyebaran informasi perguruan tinggi kepada masyarakat. Membangun sinergitas kepada seluruh stakeholder menjadi hal yang harus diselaraskan; komunikasi yang bagus dan kemampuan membangun citra positif institusi sebagai bagian image building sangat diharapkan.
Kontribusi nyata dan tantangan kehumasan di perguruan tinggi bagaikan dua sisi mata uang berbeda. Tidak sedikit kapasitas kehumasan hanya diletakkan pada kepentingan teknis semata. Seolah adanya Humas dibutuhkan pada acara-acara tertentu di kampus yang sebenarnya ruang lingkup Humas jauh di atas itu.
Seakan peran Humas didegradasi untuk mendokumentasikan acara yang bersifat seremonial belaka. Kontekstualisasi Humas harus dibawa ke arah yang memfokuskan kepada hal-hal substantif, di antaranya memainkan peran dalam diseminasi informasi perguruan tinggi kepada masyarakat.
Feedback dari masyarakat bisa menjadi hal yang patut dicermati juga dalam kerangka membangun relasi mutualisme sehingga terjadi sinergitas yang baik, bahwa antara perguruan tinggi dengan masyarakat saling membutuhkan. Sebaliknya masyarakat juga jangan sampai ewuh pakewuh menyampaikan gagasannya ke kampus. Gagasan yang brilian akan membangkitkan semangat mencerdaskan anak bangsa.
Menimbang pentingnya keberadaan Humas di perguruan tinggi, ada baiknya kita melihat ketetapan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) bidang kehumasan tahun 2008. Di sana telah dijelaskan bahwa penguatan kehumasan harus dimulai dari ketersediaan sumberdaya manusia yang andal, paling tidak peletakkan sumberdaya manusia di sini adalah memiliki kecakapan dalam mengemban kehumasan itu sendiri, di antaranya berkualifikasi dalam mengelola isu-isu substantif dan sentral; mengkomunikasikan dengan perangkat stakeholder terkait. Interaksi tersebut selain secara verbal, juga dapat mengintensifkan penggunaan media strategis seperti media sosial dan sebagainya.
Dalam hal lain, Humas di perguruan tinggi juga bisa memperhatikan aspek keterbukaan informasi kepada masyarakat. Penting dipikirkan, di era global saat ini, akses informasi terhadap institusi pendidikan begitu dihargai.
Beragamnya karakteristik perguruan tinggi bisa menjadi aset berharga. Aset ini sebisa mungkin harus dikelola secara baik, salah satu caranya adalah dengan memberikan informasi yang komprehensif. Humas bisa menjadi badan publik yang keberadaanya senantiasa dibutuhkan masyarakat. Keingintahuan publik terhadap perguruan tinggi harus dapat dicermati dalam kaitannya memaksimalkan fungsi kehumasan itu sendiri.
Tidak kalah pentingnya, konsistensi penguatan kapasitas kelembagaan Humas di perguruan tinggi juga bisa menjadi hal yang patut diperhatikan. Dinamika kehumasa dari masa ke masa pasti mengalami perubahan, yang diharapkan pastinya perubahan positif, bergerak ke arah yang lebih baik.
Dalam konteks itu, menghendaki perlunya inventarisir dan monitoring, baik dari pihak internal maupun eksternal. Proses ini diselenggarakan tidak lain bertujuan memberikan garansi terhadap keberadaan Humas itu sendiri. Tentunya hampir seluruh perguruan tinggi di Indonesia menghendaki memiliki kualitas Humas terbaik. Masing-masing perguruan tinggi memiliki 'selera' dalam menempatkan Humas sebagai bagian dari organisasi struktural di kampus.
Apapun bentuk organisasi di sana, hal terpenting bagaimana mempersepsikan kehumasan sebagai bagian integral dari sebuah perguruan tinggi, dalam pada itu, perguruan tinggi juga harus memahami esensi fungsi Humas dalam mengelola komunikasi publik sehingga terjembatani secara optimal. (*)