Dukcapil Go Digital, Komitmen Pemkot Yogyakarta untuk Kemudahan Akses Layanan Adminduk
Transformasi digital yang menjanjikan berbagai kemudahan, benar-benar diilhami oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, dalam menyajikan layanan
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
"Alhamdulillah, pemohon Dukcapil digital, bahkan dari kalangan eyang-eyang, atau lansia juga. Mereka ternyata fasih memanfaatkan JSS. Walau begitu, kami bekerja sama dengan Kemantren juga guna memnerikan pendampingan, kalau ada warga masyarakat yang gaptek, dan kesulitan mengakses adminduk online ini," tandasnya.
Baca juga: Komisi B DPRD Bantul Menilai Pasar Seni Gabusan Perlu Dibangkitkan untuk Dongkrak Perekonomian
Walau begitu, dalam kesempatan itu, Anggota Komisi A DPRD Kota Yogyakarta, Tri Waluko Widodo, menilai upaya sosialisasi yang digulirkan Pemkot, menganai pengalihan layanan adminduk ke sistem digital masih kurang masif. Pasalnya, beberapa saat setelah diluncurkan, pandemi Covid-19 menerjang, dan sontak jadi kendala.
"Sejauh ini masih banyak hambatan. Salah satunya soal sosialisasi, karena sejak awal diluncurkan, kita terdampak pandemi. Sehingga, tidak mungkin dilakukan secara masif, menyasar masyarakat di wilayah," cetusnya.
Kemudian, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga mendorong peran serta petugas di tingkat Kelurahan, dan Kemantren dalam memberi pendampingan bagi penduduk yang kesulitan mengakses layanan adminduk online. Ia berujar, masih banyak warga kota pelajar, khususnya kalangan lansia, yang aksesnya terkendala.
"Kemarin kami menemui itu, saat pandemi, di kelurahan malah terkesan menutup diri. Bahkan, dipasang tulisan di sana, besar itu, 'kepengurusan adminduk dialihkan ke Dukcapil'. Nah, yang seperti ini kan membuat warga masyarakat jadi kebingungan, ya," tegasnya.
"Padahal, mereka seharusnya jadi pendamping, untuk mengurus layanan adminduk secara online. Karena warga kita tidak semuanya melek gadget. Banyak yang sepuh, dan membutuhkan arahan," imbuh Waluko. (aka)