Ilmuan AS : Varian Omicron Tidak Lebih Parah dari Varian Delta

Bahkan gejala yang ditimbulkan oleh varian ini malah lebih ringan dibandingkan dengan varian sebelumnya.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
telegraph
Varian Omicron 

TRIBUNJOGJA.COM - Dunia saat ini tengah dilanda kekhawatiran meledaknya varian Omicron yang sudah terdeteksi di sejumlah negara.

Varian ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan saat ini sudah menjangkiti sejumlah orang di beberapa negara.

Namun di tengah kekhawatiran ledakan kasus Covid-19 yang dipicu oleh varian Omicron, kabar mengembirakan datang dari ilmuan asal Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci.

Dia menyebut varian Omicron tidak lebih buruk dari jenis-jenis sebelumnya.

Bahkan gejala yang ditimbulkan oleh varian ini malah lebih ringan dibandingkan dengan varian sebelumnya.

Dikutip Tribunjogja.com dari Tribunnews.com, Fauci memperingatkan bahwa perlu waktu berminggu-minggu untuk menilai tingkat keparahan Omicron.

Melansir CNA, Fauci menjelaskan hal-hal yang perlu diketahui tentang Omicron dalam tiga poin utama.

Tiga poin tersebut yakni penularan, seberapa bisa Omicron menghindari kekebalan dari infeksi dan vaksin sebelumnya, dan tingkat keparahan penyakit.

Varian baru jelas sangat menular, sangat mungkin lebih dari Delta.

Data epidemiologi dari seluruh dunia juga menunjukkan infeksi ulang lebih tinggi dengan Omicron.

Fauci, direktur lama Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), mengatakan hasil dari percobaan laboratorium yang menguji potensi antibodi dari vaksin saat ini terhadap Omicron akan datang dalam beberapa hari ke depan hingga seminggu.

Soal tingkat keparahan Fauci mengatakan tidak lebih parah dari Delta. 

"(Omicron) hampir pasti tidak lebih parah dari Delta," kata Fauci.

"Ada beberapa saran bahwa itu mungkin tidak terlalu parah, karena ketika Anda melihat beberapa kelompok yang terinfeksi di Afrika Selatan, rasio antara jumlah infeksi dan jumlah rawat inap tampaknya lebih sedikit dibandingkan dengan Delta," sambungnya.

Baca juga: Pemerintah Tunda Pemberangkatan Umrah Pasca Libur Nataru Menyusul Merebaknya Varian Omicron

Baca juga: Laporan Terbaru WHO soal Varian Omicron : Telah Menyebar ke 40 Negara, Belum Ada Kasus Kematian

Tetapi dia mencatat bahwa penting untuk tidak menginterpretasikan data ini secara berlebihan karena populasi yang diikuti cenderung muda dan kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved