Update Berita Gunung Merapi
Update Gunung Merapi 6 Desember 2021, Tidak Ada Guguran Lava Pijar maupun Awan Panas
Aktivitas Gunung Merapi tergolong landai, tidak mengeluarkan guguran awan panas maupun lava pijar, Senin (6/12/2021).
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Aktivitas Gunung Merapi tergolong landai, tidak mengeluarkan guguran awan panas maupun lava pijar, Senin (6/12/2021).
Hal tersebut terlihat oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam periode pengamatan selama enam jam, mulai pukul 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca mendung.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan barat.
Baca juga: Semeru Meletus, Begini Kondisi Seputar Gunung Merapi
Suhu udara 14-22 °C, kelembaban udara 74-99 %, dan tekanan udara 568-717 mmHg.
“Secara visual, gunung kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati,” ungkapnya.
Gempa guguran terjadi sebanyak 32 kali dengan amplitudo 4-13 mm berdurasi 28,3-125,7 detik.
“Saat ini, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga,” ucapnya lagi.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.
Cakupan potensi sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Baca juga: Gunung Semeru Meletus, BPPTKG : Gunung Merapi Masih di Level III atau Siaga
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tambahnya. ( Tribunjogja.com )