PERHATIKAN, Ada yang Aneh dalam Foto Wisma Kaliurang Era Kolonial Ini

Foto Wisma Kaliurang era Kolonial Belanda ini menarik perhatian banyak orang. Lantaran ada keganjilan pada latar belakang foto tersebut

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
IST
Foto Wisma Kaliurang era kolonial Belanda yang memicu banyak pertanyaan, terutama pada bagian latar belakang bangunan 

Bangunan itu berdiri di Sultan Ground, atau lahan kasultanan. Lahan tersebut dulunya digunakan sebagai Gedung Pusdiksik Janminpersad yang dikelola Minpers Kodam VII/Diponegoro.

Dari sana, kemudian pengelolaan dialihkan dari Minpers Kodam VII/Diponegoro kepada Korem 072/Pamungkas.

Pada 16 April 1986 gedung/tanah eks Pusdiksik digunakan sebagai Mess Korem 072/Pmk untuk pelayanan tamu dan pengelolaannya oleh pihak ketiga, yaitu almarhum Samuel Sugito.

Ternyata seiring perjalanan waktu, asset itu hendak dikuasai secara ribadi dan akhirnya timbul sengketa hingga beberapa tahun lalu Korem mengambilalih kendali bangunan tersebut.

Nah, lantas apa keanehan foto tempo dulu yang menampilkan Hotel Kalioerang yang terlihat indah, dan di halamannya berjajar parker mobil-mobil paling top pada masanya.

Jika Anda jeli, maka panorama yang jadi latar belakang foto bangunan itulah yang aneh bin ajaib.

Foto Wisma Kaliurang era kolonial Belanda yang memicu banyak pertanyaan, terutama pada bagian latar belakang bangunan
Foto Wisma Kaliurang era kolonial Belanda yang memicu banyak pertanyaan, terutama pada bagian latar belakang bangunan (IST)

Ada panorama bukit dan gunung yang identik Bukit Turgo, Gunung Merapi, dan sebagian kaki Bukit Plawangan.

Benarkah panorama itu fakta dan riil ada di Kaliurang.

Dukuh Kaliurang Timur, Anggara, menyebut foto itu hasil rekayasa atau istilahnya sekarang editan yang sangat hebat.

Bangunannya memang asli Hotel Kalioerang, yang jadi tempat tujuan utama para tetamu Belanda yang ingin ‘ngadem’ di lereng Gunung Merapi.

Selain tempat menginap, hotel itu juga sekaligus kafe yang waktu itu bisa melihat secara langsung Kota Yogyakarta dari ketinggian.

Secara arsitektur inti, bangunan tempo dulu Hotel Kalioerang dan yang sekarang masih sama, Namun ada perubahan di kanopi depan, serta bangunan tambahan di sayap kanan depan.

Pintu masuk utama, jendela dan angin-angin atau ventilasi, serta atap bangunan masih sama persis seperti berpuluh tahun lalu.

Tapi jika kita melihat secara langsung dari arah depan di posisi persis seperti foto tempo dulu itu, maka kita sama sekali tidak akan menemukan panorama bukit dan gunung di latar belakang.

Panorama Bukit Turgo, Gunung Merapi, dan kaki Bukit Plawangan itu tidak akan pernah kita temukan seperti di foto itu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved