Tambah 3, Hasil Tracing Kasus Covid-19 di SMA/SMK di Sleman jadi 23 Orang

Hasilnya, ditemukan 3 orang positif sehingga total jumlah kasus yang ditemukan menjadi 23 orang

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Sleman Novita Krisnaeni. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Kesehatan Sleman telah melakukan tracing (pelacakan) kontak erat dari 20 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di lingkungan SMA/SMK di Bumi Sembada.

Hasilnya, ditemukan 3 orang positif sehingga total jumlah kasus yang ditemukan menjadi 23 orang. Sampai saat ini, penularan dianggap telah berhenti. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman Novita Krisnaeni mengatakan, hasil swab sampling di SMA/SMK awalnya ditemukan 19 siswa dan 1 guru positif dari empat sekolah.

Tracing kontak erat kemudian dilakukan. Hasilnya mayoritas negatif.

Namun, di SMA N 1 Cangkringan, yang semula ada 2 kasus ditemukan lagi tiga kasus baru lewat tracing keluarga siswa. 

"Tambahan 3 ini, satu keluarga. Orang tua dan anak. Jadi totalnya (kasus di SMK/SMA di Sleman) ada 23 kasus," kata dia, Selasa (30/11/2021). 

Novita mengaku tidak mengetahui secara pasti sumber awal penularan di kalangan murid SMK/SMA ini. Sebab, pemeriksaan dilaksanakan secara sampling (acak).

Baca juga: Mayoritas Pasien yang Terpapar Covid-19 di Bantul Tidak Bergejala

Baca juga: Ajak Warga Bangkit dari Pandemi Covid-19, Desa Pasung Klaten Kembangkan Agrowisata Buah Nangka

Namun, penularan diduga berasal dari aktivitas di lingkungan tempat tinggal. Saat ini murid yang dinyatakan positif menjalani isolasi terpusat di Asrama Haji. 

Hal ini dilakukan agar pengawasan lebih mudah dan tidak menyebar ke mana mana.

Novita mengungkapkan, pemeriksaan swab sampling bagi pelajar di Kabupaten Sleman hingga kini terus berjalan.

Sampai saat ini, tes swab sampling menggunakan antigen sudah menyasar 307 siswa dan 101 guru SD/MI.

Kemudian, 624 siswa dan 152 guru tingkat SMP/Mts. Hasilnya, saat itu sempat ditemukan ada 3 siswa yang positif. 

Sementara, swab sampling menggunakan PCR telah digunakan untuk memeriksa 60 siswa dan 20 guru tingkat SD/MI.

Kemudian, 60 siswa dan 20 guru SMP/Mts. Hasilnya negatif semua.

Lalu, pemeriksaan PCR juga menyasar 541 siswa dan 70 guru tingkat SMA/SMK. Ditemukan 19 siswa dan 1 guru dinyatakan positif. Hasil tracing tambah 3 sehingga total saat ini 23 kasus. 

Novita mengatakan, pelacakan dari murid SMK/SMA yang dinyatakan positif ini sudah terhenti. 

"Alhamdulillah sekarang semua sudah tertangani. Tracing sudah close. Kami tinggal menunggu selesai isolasi di Isoter," tutur dia. 

Sementara itu, Kepala Balai Pendidikan Menengah Sleman, Priyo Santoso mengatakan, pihaknya saat ini masih terus menggelar tes acak di tengah berlangsungnya PTM jenjang SMA/SMK.

Jumlah sampel yang bakal diambil dalam tes acak ini cukup banyak. Yaitu, 43 sekolah dari total 108 SMA/SMK di Bumi Sembada. Menurut dia, ada sisi positif dengan jumlah sampel yang banyak tersebut.

"Kami mencari yang tidak kelihatan. Bahaya juga kan kalau tidak ketahuan. Bisa menyebar ke mana-mana. Karena vaksin itu tidak menjamin. Protokol kesehatan tetap harus diedukasi-kan, dan harus disiplin," terang dia.(Tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved