Guru Memiliki Peran Strategis untuk Mendorong Anak Menjadi Pemimpin

Guru memiliki peran strategis dalam mendidik dan membantu setiap siswa agar bisa menjadi pemimpin dalam berbagai bidang.

Editor: ribut raharjo
Istimewa
Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana pada Sharing Komunikasi dan Motivasi bertajuk “Menjadi Pendidik Bahagia dan Membahagiakan” 

“Salah satu contohnya saya paling respect sama sopir yang  mengemudikan mobil saya selama di Yogyakarta. Namanya Pak Dicky Pontjowanto. Kenapa, karena ketika saya di mobil, maka keselamatan dan "nyawa" saya dalam perjalanan ada di tangan sopir," terang Dr Aqua.

Kedua adalah sikap "empathy" (empati). Para guru harus bisa merasakan yang dirasakan orang lain termasuk para siswa. Dengan begitu semuanya merasa nyaman. Apalagi kalau kemudian dapat membantu mengatasi kesulitan mereka.

"Berempatilah pada setiap orang terutama yang ada kaitan dengan aktivitas kita. Hal itu dapat membuat komunikasinya jadi nyaman dan lancar," tutur Dr Aqua.

Ketiga adalah “audible” atau dapat dipahami dan dimengerti. Berusahalah agar semua yang disampaikan kepada orang lain termasuk para siswa pesannya dapat mereka terima.

"Pesan yang kita sampaikan diupayakan secara maksimal dapat dipahami oleh penerima pesan. Ini sangat penting agar mereka tidak salah memahaminya sehingga umpan baliknya sesuai dengan yang diharapkan," ungkap penulis buku "super best seller" yang berjudul "The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi" ini.

Dr Aqua kemudian menjelaskan tentang elemen penting dalam proses komunikasi agar efektif dan mencapai sasaran. Sambil bercanda pria yang berasal dari Kota Padang, Sumatera Barat itu, mengatakan hal ini sedikit teoritis untuk menunjukkan yang bicara adalah doktor Komunikasi.

"Ini agak teoritis sedikit. Agar semua peserta yakin bahwa yang bicara adalah doktor Komunikasi. Jadi tidak sekedar ngomong saja," guyon Dr Aqua yang disambut tertawa oleh para peserta.

Menurutnya dalam suatu proses komunikasi ada beberapa elemen penting. Hal ini sangat menentukan keberhasilan berkomunikasi.

Hal tersebut adalah Pengirim informasi (Sender), Simbol/Isyarat (Encoding), Saluran (Channel),  Mengartikan Simbol/Isyarat (Decoding), Penerima (Receiver), Umpan Balik (Feedback) dan Pesan (Message) itu sendiri.

Pertama adalah Pengirim (Sender) atau disebut dengan Komunikator. Biasanya telah menyiapkan berbagai pesan yang akan disampaikan.

"Saat ini saya menjadi komunikator. Menyampaikan banyak pesan kepada seluruh peserta Sharing Komunikasi dan Motivasi," jelas Dr Aqua.

Kedua adalah Pesan (Message). Merupakan proses menyampaikan berbagai pemikiran termasuk ide, gagasan, pedoman, instruksi, perintah, dan lainnya. Ketika melakukan ini terkadang ada gangguan (noise). Upayakan untuk meminimalisirnya agar semua pesan tersampaikan dengan baik.

Ketiga adalah mengkonversikan pesan ke bentuk simbolis (encoding). Ini adalah proses mengubah semua pesan yang akan disampaikan menjadi simbol, kalimat, tindakan, gerakan tubuh, diagram, gambar-gambar dan lainnya.

"Penerima pesan harus bisa memahami seluruh pesan yang disampaikan. Untuk itu dibutuhkan kepiawaian pengirim pesan agar semua yang disampaikannya mudah dipahami," kata Dr Aqua.

Keempat, saluran komunikasi (channel). Dalam menyampaikan pesan, pengirim pesan harus menggunakan saluran komunikasi yang tepat. Ini sangat penting agar semua yang disampaikan dapat diterima secara efektif dan penerima pesan menafsirkannya secara benar.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved