Guru Memiliki Peran Strategis untuk Mendorong Anak Menjadi Pemimpin
Guru memiliki peran strategis dalam mendidik dan membantu setiap siswa agar bisa menjadi pemimpin dalam berbagai bidang.
"Cintailah dengan sepenuh hati pekerjaan sebagai guru. Apalagi jika menyadari sepenuhnya bahwa profesi ini sangat mulia. Dengan begitu maka akan totalitas menjalaninya. Sama sekali tidak ada beban," tegas Dr Aqua.
Dosen luar biasa Bidang Komunikasi di semua Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI serta Sekolah Staf Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri ini melanjutkan, jika dapat dengan sepenuh hati melaksanakan profesi mulia sebagai guru maka menjalaninya tidak pernah merasa lelah. Bahkan selalu bahagia.
Sikap itu menurut Dr Aqua secara signifikan berpengaruh pada lingkungan sekolah. Terutama saat berinteraksi dengan semua siswa, sesama guru, dan para pegawai di sekolah.
Pasti saat berinteraksi dengan mereka dan pihak lain termasuk orang tua siswa, ujar bapak dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana ini, komunikasinya enak, nyaman, dan menyenangkan. Sehingga hasilnya positif dan bermanfaat bagi seluruh orang yang berkomunikasi.
Dengan mencintai profesi guru sepenuh hati, tambah Dr Aqua, pengaruh positifnya besar sekali pada semua siswanya. Saat mengajar melakukannya dengan sepenuh hati dan totalitas.
"Semua siswa yang mendapatkan pelajaran dari guru yang mengajar dengan sepenuh hati pasti senang sekali. Mereka merasa dekat dengan gurunya dan menjadi sangat percaya diri pada kemampuannya. Juga tidak ragu-ragu bertanya jika ada hal-hal yang perlu ditanyakan," ujar Dr Aqua.
Salah satu kesuksesan seorang guru, kata doktor Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ini adalah dekat dengan seluruh siswanya. Komunikasinya tidak ada jarak. Dengan begitu setiap siswa dapat setiap saat bicara dengan gurunya tanpa ada perasaan khawatir apalagi takut.
Hal itu bisa terwujud, ungkap Dr Aqua jika setiap guru menganggap semua siswa seperti anaknya sendiri. Sehingga setiap berkomunikasi seperti orangtua dan anaknya.
Dengan kedekatan secara emosional, papar Dr Aqua maka hubungan antara guru dan semua siswanya harmonis sekali. Saat berkomunikasi sama sekali tidak ada jarak.
Hal itu secara positif membuat guru mengetahui plus minus masing-masing siswanya. Kemudian membantu mereka mengoptimalkan potensi dirinya. Dengan begitu setiap siswa lebih percaya diri.
"Kedekatan antara guru dengan semua siswanya penting sekali. Dengan komunikasi yang tidak ada jarak membuat guru mengetahui plus minus masing-masing siswanya. Kemudian berusaha membantu agar mereka dapat mengoptimalkannya sebagai nilai tambah pada setiap siswa," tutur Dr Aqua.
Secara Universal
Untuk mewujudkan semua itu, setiap guru harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan efektif. Para guru bisa mempelajari dan mendalaminya. Dasarnya adalah selalu berkomunikasi dengan hati dan hati-hati.
Kemudian secara konsisten melaksanakan REACH Plus A+C di mana saja berada. Jadi tidak hanya dengan para siswa tetapi pada semua orang. Hal ini berlaku secara universal di mana saja berada.
Aspek pertama adalah sikap menghargai orang lain tanpa kecuali yang diwakili dengan kata “Respect”. Penulis buku "super best seller" trilogi The Power of Silaturahim ini menegaskan di mana pun kita berada, jangan pernah menganggap remeh siapa pun. Hormati dan hargai semua orang termasuk para siswa.