Berita Kriminal Hari Ini
Polisi Amankan 9 Pelajar di Bantul, Diduga Pelaku Klitih
Mereka diamankan karena kedapatan memiliki senjata tajam (sajam) dan diduga terlibat aksi kejahatan jalanan atau klitih.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sembilan pelajar tingkat SMK diamankan Petugas Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polsek Kasihan, di dalam satu rumah di Padukuhan Janten, Ngestiharjo, Kasihan, Kabupaten Bantul, Kamis (25/11/2021) pagi.
Mereka diamankan karena kedapatan memiliki senjata tajam (sajam) dan diduga terlibat aksi kejahatan jalanan atau klitih.
"Ada sembilan anak, yang kita amankan. Dari sembilan anak itu sajamnya (senjata tajam) diakui milik empat orang. Sajamnya itu, celurit, gir, ada juga gergaji. Satu anak ada yang bawa dua (sajam)," kata Kanit Reskrim Polsek Kasihan, Iptu Madiono, ditemui di kantornya, Kamis siang.
Baca juga: Diduga Hendak Tawuran, 10 Remaja Diamankan di Sleman, 3 Bawa Sajam
Selain senjata tajam, petugas juga mengamankan empat sepeda motor, yang dicurigai digunakan oleh para terduga pelaku untuk melakukan aksi kejahatan jalanan.
Sembilan pelajar yang diamankan, antara lain, berinisial FJ, RA, AC, MM, AR, MR, RF, MG, dan GP.
Mereka masih di bawah umur, kelahiran 2003 hingga 2004.
Mayoritas adalah pelajar kelas XI SMK di Kota Yogyakarta, Sleman dan Bantul.
Diceritakan Madiono, kronologi penangkapan bermula ketika pihaknya mendapatkan informasi dari Polresta Kota Yogyakarta, bahwa ada pembacokan di wilayah Mantrijeron.
Korbannya tiga orang.
Dibacok di bagian kepala, kaki dan tangan.
Baca juga: BREAKING NEWS : Rombongan Klitih Kejar Dua Pemuda Hingga Kulon Progo, Lalu Sabet Korban Pakai Sajam
Pelaku diduga mengendarai sepeda motor dan kabur ke arah Ngestiharjo, Bantul.
Petugas Polsek Kasihan lalu melakukan penyisiran di Padukuhan Janten, Ngestiharjo dan menemukan dua sepeda motor di depan rumah, yang ciri-cirinya sama dengan terduga pelaku pembacokan di Kota Yogyakarta.
"Kami datangi sekitar pukul 05.00 pagi, dan anak-anak ini pura-pura tidur di dalam rumah. Lalu, kita geledah dan menemukan sejumlah senjata tajam," kata Madiono.
"Senjata tajam itu, ada yang kita temukan di bawah kasur dan ada juga di pekarangan," imbuh dia.
Kesembilan anak tersebut saat ini masih dalam pemeriksaan.
Diakui, ketika malam, mereka memang sering nongkrong dan membawa senjata tajam, dengan alasan untuk berjaga-jaga.
Baca juga: Bawa Sajam Hendak Tawuran, 2 Pelajar SMP Asal Kulon Progo Ditangkap Polisi
Sampai saat ini, petugas masih melakukan pendalaman.
Sebab, selain dicurigai terlibat aksi pembacokan di Mantrijeron, Kota Yogyakarta, ada informasi bahwa para terduga pelaku tersebut, malam itu sempat muter-muter di seputar jalan Bantul.
"Sekarang ini mereka belum mengaku (terlibat pembacokan). Tapi kita tidak percaya begitu saja. Masih kita dalami. Karena informasi dari Polresta Kota Yogyakarta, ada tiga orang yang kena bacok. Lukanya di kepala, kaki dan tangan," ungkap dia.
Nantinya, jika ada yang terbukti melakukan aksi pembacokan di Kota Yogyakarta, maka pelaku akan diserahkan ke Polresta Yogyakarta.
Namun, yang tidak terlibat dan kedapatan membawa senjata tajam di Bantul, maka disangka dengan UU Darurat.( Tribunjogja.com )