Semarak Literasi Digital Netizen Fair 2021, Kementerian Kominfo Ingatkan 4 Modul Tangkal Hoax
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar sosialisasi dan edukasi bertema Literasi Digital Netizen Fair 2021, di ballroom Hotel
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar sosialisasi dan edukasi bertema Literasi Digital Netizen Fair 2021, di ballroom Hotel Merapi Merbabu, Kabupaten Sleman.
Kegiatan yang digelar pada Selasa (23/11/2021) itu bertujuan untuk memberi wawasan kepada masyarakat khususnya para kaum muda supaya lebih berhati-hati, dan bijaksana dalam berinteraksi di media sosial (medsos).
Ada ratusan pengunjung yang hadir dalam kegiatan itu dan semuanya telah mematuhi protokol kesehatan (prokes).
PIC wilayah DIY Program Literasi Digital Kominfo Bagus Aditya Gunantoro mengatakan, kegiatan Literasi Digital Netizen Fair 2021 digelar untuk mengedukasi para netizen supaya tidak mudah termakan informasi hoax.
Baca juga: Sebanyak 169 Orang Berpartisipasi untuk Gelar Duta Museum DIY 2022
Selain itu, acara tersebut dilaksanakan juga sebagai cara mengapresiasi para netizen yang telah bijak memanfaatkan medsos.
"Acara ini rangkaian puncak dari acara tahunan. Setiap tahun kami adakan. Tujuannya mengapresiasi netizen agar hal-hal positif, hal yang baik bisa diapresiasi pemerintah," katanya, ditemui disela-sela cara, Selasa (23/11/2021).
Dijelaskan Bagus, terdapat empat modul atau pilar yang wajib dicermati oleh para netizen antara lain, modul literasi digital skill, cultur, safety dan etica.
"Itu adalah analoginya hampir sama di kehidupan nyata. Kalau saya kutip ada benang merahnya. Kehidupan dunia maya sama dengan dengan dunia nyata," ungkap Bagus.
Dia menjelaskan bahaya seseorang apabila tidak mencermati empat modul yang dikeluarkan oleh Kementerian Kominfo yakni, masyarakat tidak memastikan kebenaran informasi yang telah disebar di medsos.
"Misalnya ada informasi, bahasa dan kalimatnya diubah. Bayangkan kalau saya tidak mempunyai skill yang baik, pasti saya langsung share ke rekan informasi itu.
Terutama, lanjut Bagus, seringkali masyarakat kalangan menengah ke bawah sangat sulit diberi edukasi terkait literaei digital.
"Masyarakat menengah ke bawah saya harap dapat menyusul, sehingga masyarakat Indomesia makim cakap digital," terang Bagus.
Baca juga: Sejumlah Pemain PSIM dalam Pantauan Medis Kemungkinan Besar Masih Dapat Dimainkan
Dalam kegiatan itu sejumlah narasumber yang mewakili komunitas, akademisi, publik figur, dan para pemangku kepentingan majemuk lainnya di bidang literasi digital, satu persatu mulai memberikan materi di antaranya Novi Kurnia, Ignatius Trihastono, S.Sos., M.M, Evugo Lokito, ST, Saeful Uyun, Septiaji Eko, Mario Antonius Birowo, Nina Ulfah N. Gaffar, Indah Wenerda, S.Sn., M.A, Sigit Widodo, S.T., M.Si., Dr. Bevaola Kusumasari M.Si, Djaka Dwiandi P, S.T, dan Jota Eko Hapsoro.
Salah satu peserta kegiatan itu, bernama Benediktus Bima mengaku sangat membutuhkan literasi digital.
Apalagi diusianya yang terbilang masih muda yakni 26 tahun, seringkali ia hampir saja termakan hoax yang beredar di media sosial.
"Menurut saya ini sangat penting sekali. Karena saya membutuhkan materi itu supaya tidak termakan hoax dan bijaksana dalam bermedsos," jelasnya.
Sebagai informasi acara puncak Literasi Digital Netizen Fair 2021 itu digelar selama dua hari di hotel Merapi Merbabu mulai dari Selasa (23/11/2021) sampai dengan Rabu (24/11/2021). (hda)