Mimbar Legislasi: Perempuan Harus Mandiri dan Tangguh
Novi Sarhati, anggota Komisi A DPRD Bantul terus mendorong agar perempuan dalam hal ini ibu-ibu dapat berperan aktif dalam keluarga. Maka dari itu
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Novi Sarhati, anggota Komisi A DPRD Bantul terus mendorong agar perempuan dalam hal ini ibu-ibu dapat berperan aktif dalam keluarga.
Maka dari itu dalam setiap program pemberdayaan masyarakat, politisi dari Gerindra ini selalu melibatkan perempuan di dalamnya.
Misalnya adalah kegiatan pelatihan tentang kebakaran yang belum lama ini diselenggarakan dengan melibatkan BPBD Bantul yang juga mitra kerja Komisi A.
"Kita ingin ibu-ibu yang mandiri, tangguh dan bisa mengatasi masalah itu. Otomatis kalau ibu-ibu sudah dikasih ilmu kan jadi tahu bagaimana harus bertindak. Jadi tidak hanya panik, teriak-teriak minta tolong," ungkapnya Selasa (23/11/2021).
Baca juga: Semarak Literasi Digital Netizen Fair 2021, Kementerian Kominfo Ingatkan 4 Modul Tangkal Hoax
Tak hanya dalam hal kebencanaan kebakaran, dalam hal antisipasi kebencanaan lainnya, perempuan juga harus ikut aktif dalam bertindak dan berinisiatif.
Misalnya saat musim penghujan saat ini, perempuan dapat aktif menggerakan keluarganya, langkah kecil yang dilakukan misalnya dengan mengajak agar setiap keluarga dan lingkungan sekitarnya dapat menjaga lingkungan. Ia mengimbau agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, apalagi di aliran sungai atau irigasi.
"Orang buang sampah sembarangan itu akan berdampak pada timbulnya banjir, apalagi kita di Bantul ada banyak buangan dari utara, jadi yang kena dampaknya Bantul, karena otomatis sampah larinya ke selatan," tandasnya.
Adapun salah satu dampak hujan deras yang mengguyur wilayah Bantul beberapa hari belakangan ini adalah tanah longsor Di Kalurahan Jagalan Kapanewon Banguntapan, dimana talut beserta jalan longsor karena tak mampu menahan derasnya air hujan.
"Untuk yang kerusakan-kerusakan fasilitas umum, kami dari komisi A ada laporan terus kita menindaklanjuti dengan menggandeng BPBD, dari situ BPBD akan mensuplai kebutuhan dalam arti pasir, karung segala macam. Seperti di jagalan, banyak yang tergerus air hujan," tandasnya.
Lebih lanjut terkait pemberdayaan perempuan, dirinya juga terus berupaya agar perempuan dapat membantu perekonomian keluarga. Bersama dengan Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Bantul, pihaknya telah menggelar agenda pelatihan budidaya ikan lele. Pelatihan ini menyasar delapan titik warga di Tamanan dan Baturetno Kapanewon Banguntapan.
"Di sana ada satu kelompok yang berisi ibu-ibu, ada yang campur pemuda, bapak, ibu dan yang satu kelompok pemuda juga ada," ucapanya.
"Perempuan harus mandiri, dapat ikut membantu perekonomian keluarga. Apalagi kemarin saat pandemi otomatis banyak yang nganggur, saya ingin ibu-ibu tidak hanya ngerumpi saja. Tapi melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat," imbuhnya.
Hasilnya, warga di dua kelurahan tersebut telah berhasil menambah penghasilan keluarga dengan memanen lele hasil budidaya. Namun demikian, saat ini budidaya lele itu terpaksa berhenti karena hujan deras yang sering melanda. Pasalnya banyak kolam-kolam yang debit airnya meluap.
"Kita menunggu hujan reda, apalagi sekarang banyak hujan deras. Dan harapannya setelah musim penghujan ini, kita bisa memulai lagi budidaya lele itu. Dan para warga memang sudah berencana memulai kembali setelah musim hujan," bebernya.
Novi berharap, agar budidaya lele ini tidak berhenti, maka dari itu pihaknya kembali menggandeng DPPKP untuk terus melakukan pemantauan dan pelatihan.
Baca juga: Sebanyak 169 Orang Berpartisipasi untuk Gelar Duta Museum DIY 2022