Meski Masih Pandemi, Layanan bagi ODHA di Puskesmas Gedongtengen Kota Yogyakarta Lancar

Pelayanan untuk Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Puskesmas Gedongtengen masih berjalan meski di tengah pandemi Covid-19. Kendati demikian pelayanan

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pelayanan untuk Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Puskesmas Gedongtengen masih berjalan meski di tengah pandemi Covid-19.

Kendati demikian pelayanan sempat mengalami kendala.

Kepala Puskesmas Gedongtengen, Tri Kusumo Bawono mengatakan pandemi Covid-19 membuat masyarakat enggan datang ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes), termasuk ODHA.

Ditambah pelayanan difokuskan untuk penanganan Covid-19. Hal itu membuat pelayanan sempat terkendala.

Baca juga: Pengumuman UMP DIY Tahun 2022 Tunggu Diterbitkannya SK Gubernur

"Untuk tahun pertama Covid-19 memang sedikit yang datang, orang kan takut ke puskemas dan rumah sakit. Kemudian kami buat kebijakan agar ARV (obat Antiretroval) diambil dua bulan sekali, supaya tidak terjadi kerumunan. Tetapi saat ini sudah diambil satu bulan sekali," katanya, Kamis (18/11/2021).

Menurut dia kesadaran ODHA dalam mengonsumsi ARV sudah baik.

Sebab ODHA memang harus mengonsumsi ARV setiap hari, agar daya tahan tubuh baik. 

"Kesadaran sudah baik, karena memang harus diminum setiap hari. Kalau misal tidak diambil sendiri, biasanya diambilkan oleh keluarganya," sambungnya.

Tri mengungkapkan ada 340 ODHA yang datang ke puskemasnya untuk berobat.

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 320.

Dengan demikian ada penambahan 20 ODHA dalam satu tahun yang ada di wilayahnya.

Meski bertambah, namun penambahan ODHA tidak signifikan dibandingkan sebelum pandemi.

Sebelum pandemi, ia bisa menjaring 50 hingga 70 ODHA untuk berobat.

Baca juga: Fraksi PKS DIY Minta Pekerja Proyek Pemerintah Digarap Warga Lokal di DI Yogyakarta

"Selama pandemi ini penambahannya tidak banyak, karena memang intensitas orang bertemu juga dibatasi. Penambahan ini terjadi karena kepercayaan masyarakat ke puskesmas juga meningkat. ODHA yang datang ke kami tidak hanya warga Kota Yogya saja, tetapi DIY," ungkapnya.

"Peningkatan ini karena tertular dari pasangannya. Ada yang tidak tahu kalau pasangannya terinfeksi HIV. Jadi kalau masyarakat ingin cek langsung saja ke puskemas," bebernya.

Terkait ketersediaan ARV, ia menyebut masih mencukupi. Apabila stok mulai menipis, pihaknya akan meminta bantuan puskesmas lain atau melakukan pengajuan ke Dinas Kesehatan DIY. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved