Pihak SMAN 1 Sewon dan SMKN 1 Sewon Bantah Siswanya Tawuran dan Menewaskan Seorang Pelajar

Belum lama ini Polres Bantul menggelar konferensi pers terkait penangkapan geng pelajar dalam kasus tawuran yang menewaskan MKA (18), warga Sewon dan

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Belum lama ini Polres Bantul menggelar konferensi pers terkait penangkapan geng pelajar dalam kasus tawuran yang menewaskan MKA (18), warga Sewon dan korban luka berinisial RAW (17) warga Banguntapan.

Korban meninggal dunia di rumah sakit setelah menjalani perawatan selama 10 hari akibat luka sabetan senjata tajam di bagian dada.

Kapolres Bantul menyatakan tawuran itu terjadi pada 29 September 2021 silam antar geng Sase yang merupakan geng pelajar salah satu sekolah di Sewon dan Stepiro, geng pelajar dari salah satu sekolah di Yogyakarta.

Baca juga: KPK Hibahkan 2 Bidang Tanah ke Pemkot Yogya, Hasil Rampasan dari Anas Urbaningrum 

Dari pernyataan Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, korban tewas merupakan pelajar dari geng Sase.

Terkait kasus tersebut, SMAN 1 Sewon maupun SMK 1 Sewon mengklarifikasi dan membantah bahwa siswanya terlibat dalam aksi tawuran tersebut.

Kepala SMAN 1 Sewon, Yati Utami Purwaningsih mengungkapkan, setelah beredarnya berita tawuran pelajar di media massa, pihaknya menjadi sasaran kecemasan dari orang tua maupun dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora).

Baik orang tua maupun Disdikpora menanyakan kebenaran tentang berita tersebut.

"Kami keberatan dengan pemberitaan yang mengarah ke sekolah kami," ujarnya saat dihubungi Rabu (10/11/2021).

Pihaknya sudah melakukan klarifikasi ke Polres Bantul, dan dari sana ia memastikan bahwa tidak ada satu pun siswanya yang terlibat dalam aksi tawuran tersebut.

Ia menegaskan bahwa nama geng Sase yang beredar di media massa itu tidak ada sangkut pautnya dengan SMAN 1 Sewon.

Ia juga menegaskan bahwa korban meninggal bernisial MKA bukan siswa dari SMAN 1 Sewon.

"Kami pastikan tidak ada geng Sase di sekolah kami. Tidak ada satu pun siswa kami terlibat. Di sekolah kami tidak ada geng," katanya.

Baca juga: KSAL Laksamana Yudo Margono : Kami Harus Loyal dan Mendukung Kepemimpinan Pak Andika Perkasa

Selain SMAN 1 Sewon, SMKN 1 Sewon juga menjadi perhatian masyarakat.

Namun Kepala SMKN 1 Sewon, Widada juga menyatakan hal yang senada dan membantah tak ada siswanya yang menjadi korban tawuran.  

Sementara itu ,Staf Bidang Kesiswaan, SMKN 1 Sewon, Doni Setiono juga memastikan bahwa dua korban dalam tawuran itu bukan dari SMKN 1 Sewon.  

"Yang pasti korban sendiri bukan dari pihak kami," ucapnya.

Doni sendiri sempat kaget dengan pemberitaan yang mengaitkan Sase dengan SMKN 1 Sewon.

Namun demikian, ia tidak menampik bahwa ada siswa SMKN 1 Sewon yang menjadi saksi dalam peristiwa tawuran tersebut.

Ia juga mengatakan bahwa polisi sempat mendatangi SMKN 1 Sewon untuk mendalami peristiwa tersebut.

Meski tidak tahu persis, Doni menduga siswa tersebut adalah teman nongkrong salah satu geng tersebut.

Pihaknya pun menyerahkan kasus tersebut kepada kepolisian dan akan kooperatif jika polisi membutuhkan informasi. (nto)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved