Update Berita Gunung Merapi
Update Gunung Merapi 9 November 2021, Guguran Lava Pijar Meluncur 10 Kali ke Barat Daya
Gunung Merapi teramati mengeluarkan guguran lava pijar 10 kali dengan jarak luncur maksimal 1,8 Km ke arah barat daya, Selasa (9/11/2021).
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi teramati mengeluarkan guguran lava pijar 10 kali dengan jarak luncur maksimal 1,8 Km ke arah barat daya, Selasa (9/11/2021).
Hal tersebut terlihat dalam pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) selama enam jam, mulai 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.
“Angin bertiup lemah ke arah selatan. Suhu udara 15-22 °C, kelembaban udara 75-92 %, dan tekanan udara 567-717 mmHg,” jelasnya.
Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi Senin 8 November 2021: 7 Kali Guguran Lava Pijar ke Barat Daya Sejauh 2 KM
Secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.
Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100-500 m di atas puncak kawah.
Gempa guguran terjadi sebanyak 63 kali dengan amplitudo 3-16 mm berdurasi 14-181 detik.
Hembusan terjadi satu kali dengan amplitudo 4 mm berdurasi 14 detik.
Gempa hybrid/fase banyak terjadi satu kali dengan amplitudo 3 mm, S-P 0,4 detik berdurasi 7 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga.
BPPTKG merekomendasikan bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.
Cakupan potensi sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Baca juga: UPDATE GUNUNG MERAPI 7 November 2021 : Terjadi 3 Kali Guguran Lava Pijar Tadi Malam
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.