Pemkot Yogyakarta Segera Gulirkan Swab Acak Peserta PTM, Bakal Dipilih 30 Siswa per Sekolah
Skrining Covid-19 untuk siswa peserta pembelajaran tatap muka (PTM) akan dilaksanakan di Kota Yogyakarta dalam waktu dekat. Setidaknya, 30 murid
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Skrining Covid-19 untuk siswa peserta pembelajaran tatap muka (PTM) akan dilaksanakan di Kota Yogyakarta dalam waktu dekat.
Setidaknya, 30 murid, dan 3 pendidik di setiap sekolah, bakal dipilih secara acak.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan, langkah tersebut sesuai dengan instruksi Gubernur DIY, dan Kementerian Dalam Negeri bagi daerah yang telah menggulirkan lagi sekolah luring.
Baca juga: Absen Lima Bulan Bela PSS, Ega Rizky: PSS Sleman Tetap Tim yang Diperhitungkan di Liga 1
"Jadi, kita pakai sampling, setiap bulan kita laksanakan, secara bergantian tiap sekolah. Paling tidak per sekolah 30 siswa dan 3 pendidik," tandasnya, Kamis (4/11/2021).
Emma menuturkan, beberapa kemantren dengan jumlah fasilitas pendidikan yang terbilang tinggi, menjadi prioritas sasaran.
Sehingga, saat dijumpai hasil reaktif seusai swab test antigen, pihaknya bisa segera ambil tindakan.
"Terutama di Gondokusuman, atau Umbulharjo, itu kan sekolahnya banyak. Kita tentu akan ambil tindakan, kalau nanti ada (yang reaktif), dengan menghentikan kegiatan belajar mengajarnya untuk sementara," katanya.
Ia pun menegaskan, pihaknya tidak ada kendala, terkait peralatan swab test antigen.
Baca juga: Biennale Jogja Isu di Kawasan Oceania Lewat Pameran Seni
Menurutnya, kuota yang kini dimiliki Pemkot Yogyakarta masih sangat memadahi untuk menggelar skrining acak bagi siswa SD, dan SMP.
"Kemarin baru saja kita mendapat bantuan 10 ribu test antigen dari Pasar Modal. Jadi, sekarang kita punya sekitar 30an ribu, bahkan hampir 40 ribu, yang bisa dimanfaatkan untuk skrining para peserta PTM itu," ungkapnya.
"Dari Puskesmas sudah siap untuk tenaga kesehatannya. Tapi, kita sekarang masih koordinasikan dengan Kemenag juga, untuk pelaksanaan skrining acak di MI, serta MTs, karena kewenangannya lain," lanjut Emma. (aka)